Kasus Dugaan Pemerkosaan Oleh Eks Bos JD.com Richard Liu Berakhir Damai

Kasus Dugaan Pemerkosaan Oleh Eks Bos JD.com Richard Liu Berakhir Damai

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 04 Okt 2022 11:16 WIB
FILE PHOTO: JD.com founder Richard Liu attends a business forum in Hong Kong, China June 9, 2017. REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Richard Liu/Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Jakarta -

Gugatan atas kasus dugaan pemerkosaan yang dilayangkan pada pendiri dan mantan CEO JD.com, Richard Liu sejak 2018 usai. Ia dan sang penggugat, Jingyao Liu, telah mencapai kesepakatan.

Sebelumnya, mantan mahasiswi asal China di University of Minnesota, Amerika Serikat (AS) itu menuduh Richard Liu memperkosanya di apartemennya di Minneapolis, setelah makan malam bersama pada 2018.

Kasus ini pun berakhir tepat dua hari sebelum pengadilan sipil di Minnesota, AS, digelar pada Oktober 2022 ini. Pengacara dari kedua pihak mengatakan, mereka telah setuju untuk mengesampingkan perbedaan mereka demi menghindari rasa sakit dan penderitaan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insiden antara Jingyao Liu dan Tuan Richard Liu di Minnesota pada tahun 2018 mengakibatkan kesalahpahaman yang telah menyita perhatian publik yang besar dan membawa penderitaan mendalam bagi para pihak dan keluarga mereka," kata para pihak dalam sebuah pernyataan bersama dilansir CNN, Selasa (4/10/2022).

Richard Liu merupakan salah satu dari segelintir pria China terkenal yang dituduh melakukan kekerasan seksual dalam beberapa tahun terakhir. Ia adalah orang pertama yang menghadapi berkemungkinan mendapat gugatan publik di AS.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Richard Liu mengunjungi University of Minnesota sebagai bagian dari program doktoral administrasi bisnis yang melayani eksekutif tingkat tinggi dari China. Di sanalah ia bertemu Jingyao Liu.

Miliarder itu pun ditangkap oleh polisi Minneapolis pada Agustus 2018 karena dicurigai melakukan pelanggaran seksual. Richard Liu pun membantah tindakan tersebut.

Liu dibebaskan tanpa tuduhan dan tanpa kewajiban pemberian jaminan. Jaksa yang menangani kasus menolak untuk menjerat dengan dakwaan pidana, dengan alasan 'ada masalah pembuktian yang mendalam' dan menyebut adanya 'situasi rumit' dalam kasus ini. Pada April 2019, Liu Jingyao mengajukan gugatan perdata terhadap miliarder tersebut, meminta ganti rugi lebih dari US$ 50.000 atau setara Rp 765 juta.

Lihat juga video 'Jalan dengan Pria Asing, Remaja di Bantul Dicekoki Miras-Disetubuhi':

[Gambas:Video 20detik]



Tuduhan ke Richard Liu di halaman berikutnya.

Menurut pengaduan, Liu dan tamu lainnya memaksa penggugat untuk minum alkohol dalam jumlah berlebihan selama makan yang dibayar dengan kartu kredit perusahaan JD.com. Mahasiswi China itu mengatakan, ia meminta bantuan untuk pulang melalui layanan jasa transportasi, namun dia malah diarahkan ke limusin bersamanya.

Gugatan tersebut juga menyebut, Richard Liu meraba-raba wanita itu selama perjalanan dengan mobil dan mencoba melepaskan pakaiannya meskipun dia berulang kali memintanya untuk berhenti.

Pada saat kasus tersebut diajukan, Richard Liu telah melepaskan tanggung jawabnya terhadap JD.com. Pada April 2022, ia mengundurkan diri sebagai CEO.

Perlu diketahui, tuduhan kekerasan seksual jarang bisa sampai di proses ke pengadilan di China. Bahkan, jika sampai terjadi, penggugat kerap menghadapi 'pertempuran' sulit akibat minimnya kepercayaan pengadilan.

Dengan latar belakang itu, penyelesaian pengadilan Liu dipandang sebagai tanda beberapa kemajuan di tengah kemunduran hukum di China. Keputusan untuk menyelesaikan kasus di luar pengadilan dianggap oleh beberapa feminis di China sebagai kemenangan kecil bagi gerakan #MeToo di negara itu.

Di Weibo, platform mirip Twitter di China, sebuah tagar terkait dengan kasus tersebut menarik jutaan tanggapan. Reaksinya pun terbagi antara komentar simpati kepada Richard Liu dan menuduh Jingyao Liu melakukan tindakan hukum demi uang. Di sisi lain, pendukung Liu Jingyao pun memuji hasil kesepakatan ini sebagai momen bersejarah.

"Melihat kembali gerakan #MeToo China dalam empat tahun terakhir, penyelesaian pra-persidangan ini sangat penting. Ini adalah hasil perjuangan Jingyao dan feminis selama empat tahun," tulis komentar dari salah satu pendukungnya.


Hide Ads