125 Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan Dapat Santunan Masing-masing Rp 15 Juta

ADVERTISEMENT

125 Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan Dapat Santunan Masing-masing Rp 15 Juta

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 05 Okt 2022 08:20 WIB
Mensos Tri Rismaharini (Risma)
Menteri Sosial Tri Rismaharini/Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Pemerintah memberikan santunan sosial masing-masing Rp 15 juta kepada 125 ahli waris tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang saat pertandingan Liga I antara Arema FC dan Persebaya pada Sabtu pekan lalu.

Dalam hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi keluarga korban di beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang.

Jumlah 125 ahli waris berdasarkan data Kemensos per Senin (3/10/2022) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami bencana sosial tersebut. Data ini pun terus bergerak sesuai perkembangan di lapangan.

"Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," kata Risma di Malang dikutip dari laman resmi Kemensos, Rabu (05/10/2022).

Lebih lanjut Risma menjelaskan, masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta/korban dan paket sembako.

"Kalau korbannya dalam satu keluarga ada dua, kami juga berikan dua, begitu. Kalau ada tiga, ya kita berikan tiga, standarnya begitu. Kita berikan ini, kemudian, kita berikan sembako," ujarnya.

Kemensos melalui SDM PKH juga mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia maupun disabilitas untuk bisa dimasukkan dalam DTKS sebagai basis data penerima bantuan sosial.

"Tapi, ada yang khusus-khusus, seperti misalkan, tadi bapaknya yang meninggal, kemudian anaknya masih sekolah, itu kita tangani khusus. Tadi, ada yang kuliah, tinggal beberapa semester, itu kita tangani khusus. Jadi, yang seperti itu, case-nya kita tangani khusus," jelas Risma.

Sementara itu, Muhadjir mengatakan, santunan ini sebagai bentuk perhatian dan empati dari pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban.

"Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak atau ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," katanya.

Selain santunan ahli waris, pemerintah juga telah bergerak membantu evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan, Sabtu (1/10) melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal.

Tidak hanya itu, melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh Indonesia hingga hari ini, pemerintah melakukan Layanan Dukungan Psikososial bagi keluarga korban meninggal. Selain itu dukungan bagi keluarga korban luka ringan maupun berat baik yang ada di rumah sakit maupun yang ada di rumah duka juga diberikan.

(ara/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT