Kemenkeu Sebut Inflasi Gara-gara Harga BBM Lebih Rendah dari Perkiraan

Kemenkeu Sebut Inflasi Gara-gara Harga BBM Lebih Rendah dari Perkiraan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 05 Okt 2022 17:38 WIB
Bijak Menyikapi Inflasi
Foto: detik

PMI Indonesia Naik

Febrio menambahkan saat ini manufaktur Indonesia konsisten berada pada zona ekspansi selama tiga belas bulan berturut-turut dan terus menguat dalam dua bulan terakhir. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali meningkat signifikan di bulan September ke level 53,7 dibanding bulan Agustus (51,7).

Dia menyebutkan ekspansi manufaktur yang meningkat menunjukkan terus menguatnya permintaan dalam negeri dan ekspor. Hal ini tentunya layak diapresiasi karena terjadi di tengah risiko global yang masih eskalatif. Kebijakan Pemerintah untuk yang menyerap risiko global (shock absorber) terbukti efektif untuk menjaga momentum penguatan pemulihan ekonomi nasional. Tren penguatan PMI juga dialami beberapa negara ASEAN, seperti Thailand 55,7 (Agustus: 53,7) dan Filipina 52,9 (Agustus: 51,2). Sementara itu, PMI manufaktur China kembali mengalami kontraksi ke 48,1 (Agustus: 49,5).

Terus menguatnya aktivitas sektor manufaktur sejalan dengan menurunnya tekanan harga input dalam dua tahun terakhir. Secara keseluruhan, sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia bertahan positif didukung oleh ekspektasi pemulihan yang semakin kuat dan berkelanjutan pada sisi permintaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Optimalisasi APBN sebagai shock absorber di tahun ini dan tahun depan diharapkan akan terus dapat menjaga tren positif permintaan masyarakat untuk mendukung optimisme di sektor usaha," jelasnya.


(kil/dna)

Hide Ads