Kemenkeu Sebut 2 Hal Ini Jadi Kekuatan Ekonomi Digital RI

Kemenkeu Sebut 2 Hal Ini Jadi Kekuatan Ekonomi Digital RI

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 05 Okt 2022 14:32 WIB
Fintech
Foto: Tim Infografis Zaki Alfarabi

Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan sudah mulai mengimplementasikan skema bisnis ini. Misalnya dua perusahaan rintisan milik grup Djarum, Blibli dan tiket.com. Di bawah naungan GDP Venture, Blibli bersinergi dengan tiket.com menggabungkan ekosistem e-commerce dan OTA.

"Melalui integrasi layanan e-commerce dan online travel agent, pengguna bisa menggabungkan keanggotaan dari kedua aplikasi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari pemenuhan kebutuhan harian dan gaya hidup," kata CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto dalam keterangan tertulis Juli 2022 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhir tahun lalu, Blibli bahkan telah mengakuisisi mayoritas saham PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) untuk memperkuat ekosistem omnichannel di sektor e-groceries. "Kolaborasi ini menjadi momentum bagi Blibli dalam percepatan dan penguatan omnichannel kedua entitas dalam mengembangkan layanan groseri," terang Kusumo dalam kesempatan terpisah.

Meski potensi yang besar Andri kembali mengingatkan ada tiga tantangan yang perlu diwaspadai sekaligus kesempatan oleh para startup ini. Pertama pendanaan dari asing mulai selektif karena ada resesi di negara-negara luar, pola bakar uang dengan memberikan promo menarik sudah tidak menarik bagi mereka. Namun dilain pihak, konsumen lebih memilih berbelanja dengan harga yang lebih murah. Ketika promo berkurang, permintaan dari masyarakat juga menurun.

ADVERTISEMENT

"Bagi perusahaan yang tidak bergantung kepada pendanaan dari luar negeri akan menjadi kesempatan bagus," pungkasnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads