Saat ini sebagian besar perangkat elektronik yang diproduksi dapat terhubung dengan layanan internet. Oleh karena itu kebutuhan akan Internet Protocol (IP) Address akan terus meningkat.
Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam kegiatan IPv6 Switch ON, yang diselenggarakan oleh ASIOTI dan Kominfo di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2022, mengatakan, saat ini penggunaan perangkat telekomunikasi dengan dual mode IPv4 dan IPv6 masih terbilang rendah.
Perusahaan internet service provider (ISP) maupun penyedia perangkat yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia masih banyak menggunakan singel mode IPv4.
Data yang dimiliki APJII menyebutkan bahwa hingga September 2022, pertumbuhan pengguna yang sudah dapat menggunakan IPv6 hanya sebesar 14% padahal IPv6 sudah mulai diterapkan di Indonesia sejak 2006.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari survei yang dilakukan APJII tahun 2021 menyebutkan kendala utama dalam mengimplementasikan IPv6 adalah karena keterbatasan SDM, infrastruktur dan biaya untuk implementasi IPv6. Diakui Arif memang beberapa tahun yang lalu harga perangkat telekomunikasi yang menggunakan dual mode IPv4 dan IPv6 masih sangat mahal. Namun kini perangkat telekomunikasi yang menggunakan dual mode IPv4 dan IPv6 sudah mulai terjangkau.
"Untuk mendukung transformasi digital yang tengah digalakkan Pemerintah Presiden Jokowi, APJII mendukung implementasi penggunaan IPv6. Memang implementasi dual mode IPv4 dan IPv6 di Indonesia masih mengalami tantangan. Namun kini sudah banyak vendor perangkat telekomunikasi yang memproduksi dengan standar dual mode IPv4 dan IPv6," ungkap Arif pada acara IPv6 Switch On.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan masyarakat dan operator telekomunikasi jika menggunakan IPv6. Manfaat penggunaan IPv6 diantaranya membantu mengurangi overhead pemrosesan paket data dan membuat koneksi lebih cepat. Karena tidak memiliki Network Address Translation (NAT), maka IPv6 lebih cepat daripada IPv4.
Lihat juga video 'Detik Network bersinergi bersama Huawei Cloud menuju Transformasi digital':
Bersambung ke halaman selanjutnya.