Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya agar hati-hati dalam mengambil kebijakan saat ini. Hal itu disampaikan karena situasi dunia saat ini dihadapkan dengan risiko yang cukup banyak mulai dari perubahan iklim, kebakaran hutan, cuaca ekstrem, kekeringan hingga krisis pangan.
"Tentu Bapak Presiden juga mengingatkan untuk mengambil kebijakan secara berhati-hati seperti yang terjadi di Inggris misalnya kebijakan yang dibuat yang membuat poundsterling jatuh," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers yang disampaikan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/10/2022).
Airlangga menjelaskan saat ini pelemahan nilai tukar rupiahnya 6%. Persentase itu disebut lebih baik dari mata uang negara lain.
"Relatif masih lebih tinggi dari berbagai negara lain termasuk level Swiss, Nepal, Malaysia, Thailand juga termasuk Inggris sehingga relatif Indonesia lebih moderat dibandingkan dengan beberapa negara lain," jelasnya.
Adapun risiko yang perlu diperhatikan negara yang tengah terjadi di sejumlah negara, perubahan iklim, di mana dengan perubahan iklim terjadi gelombang panas dan kebakaran hutan itu di Eropa. Lalu cuaca ekstrim termasuk di Amerika Serikat (AS).
"Bapak Presiden juga menyampaikan IMF sudah ada 28 negara yang masuk untuk memperoleh bantuan IMF dan 14 sudah masuk ke 14 dalam proses, dan tentu itu lebih besar daripada krisis di tahun 1998 di mana krisis di tahun 98 itu di beberapa negara ASEAN," tutupnya.
(ada/ara)