Sebuah kapal superyacht milik oligarki Rusia minggu lalu tiba di Pelabuhan Victoria Hong Kong. Kapal itu diketahui telah menjadi buruan para negara barat untuk dikenai sanksi.
Namun, dilansir dari BBC, Rabu (12/10/2022), otoritas Hong Kong justru telah mengatakan sanksi negara Barat tidak akan diterapkan selama superyacht itu berlabuh di Hong Kong.
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab atas sanksi PBB tetapi tidak akan menerapkan sanksi barat yang dikenakan oleh yurisdiksi individu.
Kapal superyacht yang dimaksud sendiri merupakan milik Alexei Mordashov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin dan salah satu orang terkaya di negara itu. Kapal pesiarnya tiba di Hong Kong minggu lalu setelah berlayar dari Rusia.
Meski kapalnya tiba di Hong Kong, diyakini Mordashov tidak berada di dalamnya. Miliarder itu diberi sanksi oleh AS, Inggris, dan Uni Eropa imbas langkah Rusia menginvasi Ukraina awal tahun ini.
Karena Hong Kong menolak menerapkan sanksi negara Barat, selama hampir seminggu ini superyacht Nord bertingkat telah menjadi pemandangan yang mencolok di Pelabuhan Victoria. Bahkan, bendera Rusia juga berkibar di tiangnya.
MAS, UE, dan Inggris telah memberi sanksi kepada ratusan orang Rusia dan bisnis mereka. China, bagaimanapun, tetap menjadi sekutu Rusia dan sejauh ini tidak mengutuk keputusan Moskow untuk menyerang Ukraina.
Tidak jelas berapa lama superyacht itu akan tetap berada di perairan Hong Kong. Mordashov sendiri berdasarkan pengakuan juru bicaranya masih berada di Moskow.
Sosoknya menjadi salah satu miliarder penting di lingkaran Presiden Vladimir Putin. Kekayaan Mordashov dibangun melalui perusahaan baja dan pertambangannya Severstal.
Kapal superyacht Nord diyakini sebagai aset kapal pesiar terbesarnya. Kapal pesiar berukuran 141m itu disebutkan lebih besar dari lapangan sepak bola dan digambarkan sebagai salah satu kapal paling mewah di dunia.
Miliarder itu telah kehilangan salah satu kapalnya yang lebih kecil, Lady M setinggi 215 kaki, karena sanksi Barat pada Maret setelah ditangkap oleh polisi Italia di pelabuhan Imperia.
Beberapa kapal superyacht Rusia telah disita atau ditolak masuk ke pelabuhan Eropa tahun ini di bawah sanksi Barat terkait dengan perang di Ukraina. Itu mendorong pergerakan kapal semacam itu ke wilayah di seluruh dunia yang dianggap di luar jangkauan sanksi Barat, termasuk pelabuhan di sekitar Asia, Turki, dan Karibia.
Lihat juga video 'Balas Ledakan Jembatan Crimea Rusia Hujani Rudal ke Ukraina':