Waduh, Bahlil Ungkap 28 Negara Pasien IMF Bukan Hanya Negara Berkembang

Waduh, Bahlil Ungkap 28 Negara Pasien IMF Bukan Hanya Negara Berkembang

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 12 Okt 2022 14:40 WIB
imf
Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Selasa Kemarin, (11/10/2022) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada 28 negara antre jadi pasien IMF. Ini terjadi di tengah krisis yang melanda dunia dan ketidakpastian yang masih terjadi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia turut mengomentari hal ini. Bahkan menurutnya, negara yang menjadi pasien IMF termasuk negara-negara berkembang.

"Sampai dengan tadi malam kami mengecek, belum diumumkan negara-negara mana aja. Tetapi indikasinya tidak hanya negara berkembang, tapi juga mungkin negara yang bukan negara berkembang bisa kena," Kata Bahlil di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil menjelaskan, kondisi sekarang dipengaruhi gejolak ekonomi global. Pertama diawali perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang terjadi pada 2017-2019.

Badai COVID-19 yang melanda juga menjadi masalah. Ditambah lagi pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina yang mengganggu stabilitas dunia.

ADVERTISEMENT

"COVID belum selesai, kita masuk perang antara Rusia dan Ukraina. Ini yang betul-betul kena. Jadi ibarat daya tahan tubuh sudah lemah, ditambah lagi pukulan tentang perang antara Rusia dan Ukraina," katanya menambahkan.

Beberapa dampak yang kini dirasakan adalah krisis pangan dan energi yang melanda hampir seluruh dunia.

"Energi kita kan naik, dari US$ 63 per barel sampai US$ 70 per barel, sekarang rata-rata harga minyak Januari-Agustus 2022 US$ 100 lebih. Apa enggak keok kita?," imbuhnya.

Nlai tukar mata uang, termasuk rupiah dan ponds sterling mengalami pelemahan terhadap dolar. Meski ada indikasi mulai membaik, Bahlil menyebut kondisi ini masih belum menentu.

(dna/dna)

Hide Ads