Negara Lagi Butuh Banyak Duit, Segini Jumlah Setoran dari BUMN

SOE International Conference

Negara Lagi Butuh Banyak Duit, Segini Jumlah Setoran dari BUMN

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 13:46 WIB
Urgensi Deformasi Kementerian BUMN
Ilustrasi/Foto: detik
Nusa Dua -

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kas negara butuh banyak pemasukan. Apalagi semenjak COVID-19 menghantam Indonesia dan membuat APBN bekerja keras untuk menahan goncangan pandemi COVID-19.

Melihat kondisi tersebut, Erick bilang saat ini pihaknya sedang melakukan transformasi BUMN untuk bisa menambah pundi-pundi pendapatan pemerintah. Erick bilang BUMN harus bisa sehat secara perusahaan dan keuangan agar bisa tetap menyumbang dividen lebih banyak bagi kas negara.

Hal itu diungkapkan Erick dalam sesi diskusi dengan Mantan PM Inggris Tony Blair dalam gelaran SOE International Conference.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pemerintah butuh uang, kita (BUMN) harus kontribusi lebih banyak pemasok ke pemerintah. Karena pemerintah akan membuat banyak program bagi masyarakat, maka itu saya bilang ini sangat penting untuk membuat BUMN menjadi sehat," ujar Erick Thohir dalam acara uang dihelat di Bali Nusa Dua Convention Centre, Senin (17/10/2022).

Erick mengatakan sejauh ini pihaknya sudah melakukan transformasi BUMN. Sampai saat ini dia bilang rencana transformasi yang dia lakukan sudah mencapai 80%.

ADVERTISEMENT

"Kita baru 80%, kita harus meneruskan transformasi BUMN sampai akhir tahun. Kami juga terima kasih juga ke DPR khususnya komisi VI dan VII yang mendorong transformasi ini bisa bertahan sampai 10 tahun ke depan, kalau dibandingkan dengan transformasi BUMN di berbagai negara itu butuh 5 tahun lebih," ungkap Erick Thohir.

"Dari situ kita bisa melihat hasilnya BUMN bisa membuat nilai lebih bagi masyarakat dan memberikan pendapatan ke pemerintah lebih besar lewat dividen," ujarnya.

Erick menjelaskan berdasarkan kinerja BUMN konsolidasian selama tahun 2021 pendapatan seluruh BUMN meningkat 18,8% menjadi Rp 2.295 triliun.

Sementara itu, laba konsolidasi BUMN meningkat 838% dari Rp 13 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada tahun 2021. Kemudian, total aset BUMN sudah mencapai Rp 8.978 triliun pada akhir tahun 2021, setara dengan 53% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Dalam catatan detikcom, Erick pernah menjelaskan di tahun 2021 realisasi dividen BUMN mencapai Rp 39,7 triliun. Nilai kontribusi itu lebih tinggi Rp 3 triliun dari target sebelumnya. Sementara itu, di tahun 2023, targetnya dividen BUMN yang bisa disetorkan sebesar Rp 43,3 triliun.

(hal/eds)

Hide Ads