Heboh di media sosial para pekerja wanita yang memiliki pendapatan atau income ratusan juta hingga Rp 1 miliar per bulan. Income itu didapatkan dari bisnis asuransi.
Video yang ramai di TikTok dan Instagram itu diunggah oleh @felicia.tjasaka. Dalam video itu dia mewawancarai tiga orang wanita yaitu Jule, Christina dan Gwen yang bekerja sebagai pebisnis asuransi.
Felicia menanyakan income per bulan. "Boleh spill nggak income per bulannya berapa?," tanya Felicia. "Rp 1,1 miliar," ujar wanita bernama Jule. Dia menyebut bekerja sebagai pebisnis di bidang asuransi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Christina juga mengaku pendapatan yang didapatkan per bulan Rp 1 miliar. Sama seperti Jule, Christina juga merupakan pelaku bisnis di bidang asuransi. Terakhir wanita bernama Gwen memiliki pendapatan Rp 600 juta sebulan dan dia juga sebagai pelaku bisnis asuransi.
Ternyata income mereka mengalahkan gaji bos di perusahaan BUMN. Dikutip dari pemberitaan detikcom berdasarkan riset tim CNBC Indonesia untuk besaran gaji, tunjangan, insentif dan keuntungan bos BUMN mulai dari komisaris sampai direksi BUMN.
Bank BRI (BRI)
Berdasarkan laporan Bank BRI, bahwa selama tahun 2021 Bank BUMN ternama ini telah membayarkan lebih dari Rp 722 miliar untuk para dewan direksi dan komisaris perusahaan.
Pada tahun 2021 bank BUMN besar ini tercatat memiliki 12 komisaris dan 12 direktur. Artinya total uang kompensasi rata-rata komisaris BRI yang diterima per bulanya bisa mencapai Rp 1,43 miliar. Untuk rerata (kisaran) direktur perusahaan mampu mengantongi penghasilan per bulan senilai Rp 3,59 miliar.
Gaji dewan komisaris bank BRI adalah sebesar Rp 70,08 miliar angka tersebut sudah termasuk tunjanganya. Ada pula tambahan tantiem sebesar Rp 135,63 miliar.
Sementara, gaji dan tunjangan yang diterima untuk direksi BRI sendiri bisa mencapai Rp 177,41 miliar, belum lagi ditambah Rp 339,89 miliar dalam bentuk bonus lainnya (tantiem).
Selain itu, karyawan kunci dalam bank pelat merah ini juga, nantinya akan memperoleh bonus dan insentif, meskipun jumlahnya tidak disebutkan rinci.
Bank BNI (BBNI)
Di tahun 2021 lalu, BNI melaporkan perusahaannya membayarkan lebih dari Rp 233 miliar kepada dewan direksi dan komisaris perusahaan. Walaupun nilai di atas masih sangat fantastis, namun total gaji dan tambahan pendapatan lain BNI termasuk yang terkecil dari empat bank besar RI.
Dewan Komisaris Bank BNI mendapatkan gaji dan tunjangan sebesar Rp 23,70 miliar tahun lalu, ditambah tantiem sebesar Rp 49,17 miliar.
Gaji dan tunjangan direksi BNI berada di angka Rp 62,96 miliar, ditambah Rp 85,48 miliar dalam bentuk bonus lainnya. Artinya, pendapatan dewan komisaris dan direksi perusahaan BNI turun dari tahun sebelumnya, yang tercatat mencapai lebih dari Rp 283 miliar.
Pada tahun 2021 Bank BNI tercatat memiliki 10 komisaris dan 12 direktur. Sehingga, total penghasilan rata-rata komisaris BNI per bulan mencapai Rp 607,25 juta, sedangkan secara rerata direktur BNI penghasilan per bulannya diangka Rp 1,03 miliar.
Komite audit dan jajaran vice president lainya juga memperoleh total gaji, tunjangan, bonus dan insentif fantastis senilai total lebih dari Rp 182 miliar.
Lihat juga video 'Jika Jadi Bos BUMN, Ahok Condong ke Perusahaan Mana?':
Lanjut ke halaman berikutnya untuk mengetahui pendapatan bos Bank Mandiri.