Menteri Keuangan Inggris yang baru, Jeremy Hunt memutuskan untuk tidak menggunakan rencana kebijakan Perdana Menteri Inggris Liz Truss yang tengah dikritik habis-habisan. Keputusan itu dinilai bisa membuat investor bernafas lega dan mengurangi kekhawatiran.
Dikutip dari CNN disebutkan memang tekanan ekonomi yang berkepanjangan membuat para pengambil kebijakan sulit untuk menentukan langkah ke depan.
Direktur Investasi di Abrdn James Athey mengungkapkan saat ini kredibilitas pemerintah Inggris menurun karena kebijakan yang ditempuh tak bisa membenahi masalah perekonomian negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kebijakan pemangkasan pajak hanya membuat pasar keuangan stabil dalam waktu tiga minggu. Kemudian ketika bunga naik hal ini akan membuat hidup masyarakat dan bisnis semakin sulit dan berat.
Pada Senin Pound Inggris sempat mengalami kenaikan ke level US$ 1,14. Kemudian kembali turun ke posisi US$ 1,13 pada Selasa.
Imbal hasil obligasi pemerintah jangka waktu 30 tahun turun menjadi 4,34%, padahal minggu lalu sempat menyentuh 5%.
Perekonomian Inggris masih dibayangi ketidakpastian di pasar keuangan dan dari sektor energi. Pemerintah Inggris berencana untuk membatasi harga energi hingga April.
Bank of England diprediksi akan terus mengerek suku bunga acuan secara agresif. Hal ini disebut membuat pound akan terdepresiasi serta membuat bisnis importir tertekan.
Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengungkapkan jika dibutuhkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengatasi inflasi ini. Goldman Sachs menyebut jika Inggris akan masuk ke jurang resesi yang lebih dalam.
Selain itu angka inflasi Inggris juga diramal bisa menyentuh 11,9% pada tahun depan. Kondisi ini tergantung dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Simak juga video 'Jokowi ke Menkeu: Kita Kalau Punya Uang Dieman-eman, Harus Produktif':