Omzet Tesla Rp 333 Triliun, Melesat 50% tapi Belum Capai Target

Omzet Tesla Rp 333 Triliun, Melesat 50% tapi Belum Capai Target

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 20 Okt 2022 11:18 WIB
Brussels, Belgium - January 13, 2017: Luxurious interior on a Tesla Model X 90D full electric luxury crossover SUV car with a large touch screen and dashboard screen. The car is fitted with leather seats and aluminium details. The Model X uses falcon wing doors for access to the second and third row seats. The car is displayed on a motor show stand, with lights reflecting off of the body. There are people looking around and other cars on display in the background.
Foto: Getty Images/Sjoerd van der Wal
Jakarta -

Permasalahan kekurangan pasokan bahan, kemacetan logistik dan kenaikan biaya tampaknya tidak menurunkan produksi dan penjualan mobil listrik Tesla. Produsen mobil listrik milik konglomerat Elon Musk ini mencatatkan pendapatan naik 50% dari tahun lalu.

Dikutip dari BBC, Kamis (20/10/2022) meskipun nilai itu sebenarnya jauh dari target yang diharapkan selama tiga bulan ini, sebab penjualan mobil juga menurun. Pendapatan perusahaan tercatat US$ 21,45 miliar atau setara Rp 333,9 triliun (kurs Rp 15.570), naik 50% dari tahun lalu.

Tesla sendiri memang tumbuh secara agresif dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru produsen mobil listrik itu membuka pabrik baru di AS, Cina, dan Jerman, serta meningkatkan produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan mengirimkan 343.000 mobil lalu. Nilai itu rekor naik lebih dari 40% dari periode yang sama tahun lalu. Kabarnya, Perusahaan memproduksi lebih banyak mobil daripada yang dijual.

Perusahaan melaporkan laba $3,3 miliar, naik signifikan dari tahun lalu. Harga saham telah turun 40% tahun ini, menghapus miliaran dolar dari nilai perusahaan.

ADVERTISEMENT

Pengiriman truk listrik Tesla yang sangat dinanti akan dimulai pada bulan Desember. Tesla mendominasi pasar kendaraan listrik di AS, tetapi menghadapi lebih banyak persaingan di Eropa dan China.

Produsen mobil Jerman BMW mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan menghabiskan US$1,7 miliar untuk memperluas produksi kendaraan listriknya di AS. BMW akan menjadi pesaing Tesla terbaru.




(ada/zlf)

Hide Ads