Aduh! Dana Asing Rp 172 T Kabur dari RI

Aduh! Dana Asing Rp 172 T Kabur dari RI

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 21 Okt 2022 17:23 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat dana asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia mencapai Rp 172,80 triliun hingga 18 Oktober 2022. Tingginya volatilitas mempengaruhi bonds outflow dan kinerja yield negara berkembang atau emerging market (EM).

Sri Mulyani mengatakan terjadi negative outflow sampai minus 14% pada pasar obligasi emerging market, termasuk Indonesia.

"Kita tentu juga melihat di Indonesia capital flow yang juga berasal dari bondholder mengalami negative growth atau terjadi capital outflow meskipun kita masih melihat inflow terutama pada ekuitas yaitu harga pada pasar saham kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (21/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan bahan paparan Sri Mulyani, cabutnya dana asing dari pasar obligasi Indonesia pada September dan Oktober tercatat sebesar masing-masing Rp 29,25 triliun dan Rp 11,72 triliun (month to date/mtd).

"Namun portofolio investor global masih overweight terhadap obligasi Indonesia," tulis Sri Mulyani dalam slidenya.

ADVERTISEMENT

Perbankan dan Bank Indonesia (BI) tercatat masih mendominasi kepemilikan SBN, sementara porsi kepemilikan asing menurun sejak akhir 2019. Sampai 18 Oktober 2022, asing tercatat hanya 14,09%.

"Kita dalam posisi yang relatif stabil atau masih bisa mengurangi dampak terhadap gejolak yield akibat adanya capital outflow dan tekanan yang berasal dari global ini," tandasnya.

(aid/ara)

Hide Ads