Menkop Dorong Pesantren Mandiri Secara Ekonomi Lewat Kopontren

Menkop Dorong Pesantren Mandiri Secara Ekonomi Lewat Kopontren

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Jumat, 21 Okt 2022 22:41 WIB
Teten Masduki di Kick Off Satu Abad NU
Foto: Kemenkop UKM
Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Hari Santri Nasional dan Kick Off Satu Abad NU di PonPes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo, Kamis (20/10). Dalam sambutannya, Teten menyampaikan komitmen pemerintah terkait dukungan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.

"Strategi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi ponpes tersebut salah satunya melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)," kata Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).

Teten menyampaikan ponpes dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) maupun ultra mikro lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, pihaknya juga menghadirkan beberapa program untuk pengembangan ekonomi berbasis Kopontren, seperti pembiayaan dana bergulir dengan tingkat bunga rendah, yaitu 3 persen flat.

Kemudian, lanjut Teten, pemerintah juga menyediakan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) klaster. Adapun di tahun ini, pemerintah telah menyiapkan pagu anggaran KUR sebesar Rp 373,17 triliun, dan rencananya tahun depan akan dinaikkan menjadi Rp 400 triliun.

ADVERTISEMENT

"Kami (akan) membuat piloting di sini untuk pengembangan KUR klaster karena pondok pesantren itu bisa jadi tempat usaha tidak hanya tempat untuk cari ilmu, di sini bisa jadi klaster ekonomi pesantren," ucapnya

Lebih lanjut, Teten mengungkapkan melalui Kopontren, ponpes dapat memanfaatkan program Perhutanan Sosial. Dalam program ini, para santri atau masyarakat yang tergabung dalam koperasi dapat memanfaatkan lahan milik pemerintah untuk dikelola. Melalui pengelolaan yang produktif, diharapkan ekonomi masyarakat akan tumbuh lebih baik.

"Dengan program perhutanan sosial, pemerintah memberi kemudahan akses bagi rakyat kecil untuk mendapat lahan 2 hektare per orang (untuk dikelola). Setidaknya ada 12,7 juta hektare yang disediakan jadi saya kira ini bisa dimanfaatkan oleh para santri dan kyai untuk mendorong ekonomi di sekitar pesantren," jelasnya.

Di samping itu, Kemenkop UKM juga mendorong pengembangan ekonomi syariah di lingkungan pesantren melalui Badan Layanan Umumnya, LPDB-KUMKM. Teten menyebut lembaga ini didirikan salah satunya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di lingkungan pesantren.

"Kita harus menjadi kekuatan syariah di dunia, juga harus menjadi kekuatan industri halal dunia. Oleh sebab itu kita bersama salah satunya, Bank Indonesia sudah merancang kekuatan ekonomi syariah melalui modest fashion yang diharapkan bisa mendorong Indonesia menjadi kiblat fashion dunia," lanjutnya.

Klik halaman selanjutnya >>

Teten menyatakan saat ini pemerintah juga sedang gencar untuk mencetak wirausahawan baru. Hingga 2024, pemerintah menargetkan jumlah wirausahawan di Indonesia bertambah 1 juta orang.

Meski demikian, Teten menyebut saat ini rasio kewirausahaan nasional baru 3,75 persen dari seluruh total jumlah penduduk. Padahal, setidaknya diperlukan 4 persen wirausaha untuk menjadi negara maju.

"Presiden meluncurkan program kewirausahaan, maka kita targetkan penambahan 1 juta wirausahawan. Jadi saya mengajak para kyai dan santri untuk menjadi saudagar sehingga kyai dan santri ini bisa berkontribusi pada kemajuan ekonomi umat," katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Malang Sanusi mendukung upaya-upaya Kemenkop UKM dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya para santri. Ia menjelaskan saat ini Malang sudah memiliki talenta-talenta muda dari pesantren yang dapat mandiri secara ekonomi. Bahkan, hasil karya seperti animasi yang diproduksi oleh tangan dingin para pemuda di Malang mampu memikat beberapa rumah produksi mancanegara.

"Teruslah berkreasi berinovasi untuk mengikuti teknologi, sebab kalau masyarakat itu disentuh dengan teknologi maka pendapatannya akan berlipat. Di sini (Ponpes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo) boleh jadi akan kita beri sekolah khusus animasi," paparnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Wisata An-nur 2 Al Murtadlo H. Fathul Bari mengapresiasi upaya dan kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi di pesantren. Ia berharap ke depan masyarakat pesantren dapat lebih baik, dari sisi ekonomi maupun ilmu.

"Berkat dukungan dari Pak Menteri (Teten Masduki), ekonomi pesantren menjadi lebih mandiri dan bisa berjalan dengan baik. Semoga Pak Menteri terus bisa mendukung pesantren-pesantren di Jawa Timur dan umumnya di Indonesia," tutupnya.


Hide Ads