Profil Perusahaan Produsen 5 Obat Sirup yang Ditarik BPOM

Profil Perusahaan Produsen 5 Obat Sirup yang Ditarik BPOM

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 11:16 WIB
Ilustrasi obat sirup
Ilustrasi Obat Sirup/Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan sejumlah nama/merek obat sirup yang ditarik peredarannya. Ada lima produk masuk dalam daftar obat sirup yang dilarang dan ditarik peredarannya.

Adapun kelima obat tersebut dinyatakan berbahaya lantaran tercemar etilen glikol yang melebihi ambang batas aman.

"Sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol, yang bukan merupakan bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan sirup obat," terang BPOM RI dalam keterangan resmi yang diterima detikcom Kamis (20/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai tindak lanjut, BPOM memerintahkan industri farmasi pemilik izin edar untuk melakukan penarikan sirup obat dari peredaran di seluruh Indonesia. Bahkan memusnahkan seluruh bets (batch) produk.

"Terhadap hasil uji 5 (lima) sirup obat dengan kandungan EG yang melebihi ambang batas aman, BPOM telah melakukan tindak lanjut dengan memerintahkan kepada industri farmasi pemilik izin edar untuk melakukan penarikan sirup obat dari peredaran di seluruh Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk," beber BPOM.

ADVERTISEMENT

"Penarikan mencakup seluruh outlet antara lain Pedagang Besar Farmasi, Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan," lanjutnya.

Dikutip dari laman resmi BPOM, berikut daftar obat sirup yang dilarang dan ditarik dari peredaran karena terkontaminasi etilen glikol:

- Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

- Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.

- Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa dari kelima obat sirup itu terdapat tiga perusahaan yang memproduksinya, yakni: PT Konimex, PT Yarindo Farmatama dan Universal Pharmaceutical Industries.

Lantas seperti apa profil tiga perusahaan tersebut? Berikut rangkumannya:

PT Konimex

PT Konimex (kependekan dari Kondang Impor Ekspor) pertama kali didirikan oleh Djoenaedi Joesoef di kota Solo. Berbekal dari pengalaman bekerja di bekerja di toko obat keluarganya, biasa dipanggil Pak Djoen ini mulai merintis perusahaannya pada tanggal 8 Juni 1967.

Melansir dari situs resmi perusahaan, pada 1971 perusahaan berhasil menjadi pelopor produsen obat kemasan praktis catch-cover isi 4 tablet.

Selain itu disebutkan Konimex bahwa pada 1980 perusahaan memulai diversifikasi usaha ke industri kembang gula dengan mendirikan NIMM's dan PT Sinar Intermark sebagai distributor untuk memastikan ketersediaan produk di seluruh Indonesia.

Berikutnya, pada tahun 1982, Konimex mendirikan pabrik baru di Sanggrahan, Sukoharjo sebagai pusat produksi demi menjamin standar kualitas yang sama.

Untuk memastikan produk-produknya mudah diperoleh masyarakat di mana saja, Konimex mendirikan PT Sinar Intermark dan PT Marga Nusantara Jaya sebagai distributor resminya.

Seiring berjalannya waktu, kedua perusahaan tersebut dilebur menjadi PT Marga Nusantara Jaya yang memiliki tanggung jawab dalam memasarkan produk Konimex dengan merata dari tingkat grosir, pasar tradisional, pengecer, toko obat, apotek, hingga semua jenis pasar swalayan di semua kota di Indonesia.

Seiring perkembangan produk dan target pasar dari tahun ke tahun, perusahaan distributor tersebut semakin memperluas jaringannya. Dari 33 cabang pada tahun 1992, bertumbuh menjadi 56 cabang pada tahun 2017, serta didukung armada kendaraan dan ribuan staff yang merentang dari Banda Aceh hingga Jayapura.

Setelah seluruh pelosok Indonesia terlayani, Konimex semakin melebarkan sayapnya dengan melakukan penetrasi ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan bahkan ke kawasan Timur Tengah, yaitu Saudi Arabia.

PT Yarindo Farmatama

PT Yarindo Farmatama merupakan anak usaha dari perusahaan farmasi Fahrenheit.

Melansir dari situs resmi perusahaan, awalnya pada krisis keuangan tahun 1998 di Indonesia, Fahrenheit melihat adanya pergeseran pertumbuhan pasar dari pasar generik bermerek ke pasar generik yang lebih rendah.

Melihat ini sebagai peluang, Fahrenheit memutuskan untuk memasuki pasar dengan mendirikan anak perusahaan manufaktur generiknya PT. Yarindo Farmatama, berlokasi di Serang, Banten.

Dalam kurun waktu lebih dari lima tahun sejak didirikan, PT. Yarindo Farmatama telah menikmati tingkat pertumbuhan lebih dari 50% per tahun. Kedua perusahaan telah memberikan keunggulan kompetitif yang tak tertandingi karena mereka mampu menembus secara agresif di pasar etis.

Sebagai hasil dari pertumbuhan yang kuat di segmen medis, Fahrenheit memutuskan untuk mendirikan anak perusahaan lain, PT. Dian Langgeng Pratama untuk mempromosikan alat kesehatan. Saat ini, PT. Dian Langgeng Pratama bertanggung jawab untuk memasarkan dan mendistribusikan produk medis impor.

Namun tidak berhenti di situ, hingga saat ini Fahrenheit masih mencari mitra yang dapat diandalkan untuk memasarkan dan mendistribusikan produk medis khusus.

Dikatakan bahwa dalam waktu dekat, PT. Dian Langgeng Pratama berencana berinvestasi di fasilitas manufaktur alat kesehatan tersebut. Ekspansi dan pengembangan tersebut menunjukkan komitmen mendalam Fahrenheit di pasar medis.

Universal Pharmaceutical Industries

Sedangkan Universal Pharmaceutical Industries adalah perusahaan obat yang berlokasi di Tanjung Mulia, Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, Universal Pharmaceutical Industries (UNIPHARMA) adalah perusahaan yang berasal dari Suriah.

UNIPHARMA sendiri meruakan perusahaan keluarga terbatas yang didirikan pada tahun 1990 menurut Undang-Undang Investasi Suriah No. 10. Saat ini UNIPHARMA sendiri telah mengekspor ke beberapa negara Arab, Asia dan Afrika, di mana perusahaan dan produknya telah terdaftar.

Adapun berkat jaringannya yang luas, UNIPHARMA mampu memproduksi sekitar 25.000.000 unit obat setiap tahunnya. Sedangkan kapasitas produksi tahunan penuhnya dapat mencapai 80.000.000 unit. Tentu saja, dikatakan bahwa spesifikasi produk UNIPHARMA diproduksi dengan baik sesuai dengan Norma dan spesifikasi Internasional.

Simak video 'Asal-usul Etilen Glikol dan Dietilen Glikol di Obat Sirup':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads