Biar Jadi Kelas Dunia, Jaksel Masih Butuh Ruang Terbuka Hijau

Biar Jadi Kelas Dunia, Jaksel Masih Butuh Ruang Terbuka Hijau

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 10:44 WIB
Ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta ditargetkan 30 persen dari luas wilayah. Namun saat ini RHT di Jakarta baru mencapai 9,2 persen.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta terus dijalankan. Saat ini, ada 30% RTH yang harus disediakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Selain memiliki manfaat untuk sebuah wilayah, RTH juga memiliki fungsi antara lain ekonomis, ekologis, ruang warga berkreasi dan fungsi estetis.

Pemerintah pusat melalui Kementerian ATR/BPN tengah merencanakan wacana untuk mengubah tafsir kewajiban RTH 30 persen menjadi kewajiban kawasan. Jika wacana itu terwujud, pemerintah akan mewajibkan penyediaan RTH 30 persen tidak hanya untuk DKI Jakarta, melainkan untuk kawasan Jakarta, Bodetabek, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur).

Direktur Eksekutif Lingkar Studi Kebijakan dan Perencanaan Indonesia, Arjun Fatahillah mengatakan perlu ada terobosan yang komprehensif dalam menghadirkan RTH di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu ada roadmap yang jelas, harus berdasarkan fungsi, jika memang pengajuan dari masyarakat lokasinya strategis, terlebih lagi menempel dengan kondisi lahan yang sudah pernah dibebaskan, maka akan menjadi satu keunggulan. Ini harus dilihat secara makro dan komprehensif agar bisa membangun suatu taman yang bertaraf internasional," ujar Arjun pada keterangannya.

Anggota DPRD DKI Jakarta, H. Achmad Nawawi menyatakan bahwa Ruang Terbuka hijau sangat penting khususnya di daerah Kecamatan Lebak Bulus, Cilandak, Jagakarsa dan sekitarnya yang membutuhkan ketersediaan RTH. RTH dijadikan sebagai Kawasan tempat bermain, bersosialisasi, itu sangat dibutuhkan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"RTH memang saat ini masih kurang sepanjang tahun karena disesuaikan dengan situasi yang pandemi dengan mempertimbangkan anggaran dan ketersediaan lahan yang ada. Perlu terus ditingkatkan ke depannya," ujar Achmad.

Ia menyampaikan perlu adanya penertiban ojek online dan perlu diberi wadah khusus alternatifnya bisa dengan hadirkan RTH.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) Amri menyebut Jakarta dan kota penyangga butuh RTH lebih besar karena polusi udara yang sangat mengkhawatirkan.

"Moskow telah secara serius meningkatkan persentase tamannya. Saat ini, lebih dari setengah, 54 persen tanahnya sekarang didedikasikan untuk ruang terbuka hijau yang dilindungi, lebih banyak dari kota lainnya. Kita harus punya roadmap dalam Menyusun planning RTH, setelah sudah ada tanahnya juga perlu konsep yang matang dalam membangun RTH agar lebih membawa manfaat," kata Amri.

The World Cities Culture Forum atau Forum Budaya Kota Dunia menyoroti seberapa banyak atau seberapa sedikit ruang terbuka hijau atau taman umum tersedia bagi penduduk dan pengunjung di 34 kota besar. Dimulai dengan Moskow, berikut adalah lima kota persentase ruang hijau publik tertinggi

1. Moskow 54 persen.
Taman terpopuler: Taman Pusat Budaya dan Hiburan Gorky, Taman Tsaritsyno, Taman Vorobyovy, Taman Izmailovsky
2. Singapura, 47 persen.
Taman terbaik: Gardens by the Bay, East Coast Park, Mount Faber Park / Southern Ridges, Fort Canning Park
3. Sydney, 46 persen
Taman terbaik: Taman Centennial, Taman Hyde, Taman Robertson, Cagar Alam Barangaroo
4. Wina, 45,5 persen
Taman terbaik: Stadtpark, Prater, Volksgarten, Lainzer Tiergarten
5. Shenzhen 45 persen
Taman terpopuler: Taman Lizhi, Taman Honghu, Taman Rakyat, Taman Lianhuashan

"Cukup mengejutkan bahwa Singapura mampu menduduki posisi kedua sebagai kota dengan persentase ruang hijau publik tertinggi. Melihat fakta bahwa negara ini tidak memiliki wilayah yang luas, bukan halangan bagi negara tetangga Indonesia ini," kata Amri.

Singapura menyiasati ruang terbuka hijau dengan cara mengganti tanaman hijau yang hilang di tanah akibat pembangunan dengan tanaman hijau di langit melalui teras dan taman bertingkat tinggi.

(fdl/fdl)

Hide Ads