Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia jangan hanya terbang ke rute gemuk saja. Dia meminta agar maskapai-maskapai mau melakukan penerbangan ke berbagai daerah yang belum memiliki rute penerbangan.
"Kita melakukan pembinaan kepada airline ini untuk juga tidak hanya di rute-rute gemuk, tetapi juga rute-rute di seluruh tanah air," ungkap Budi Karya kepada wartawan ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
Di sisi lain, Budi Karya juga sudah meminta kepada Pemerintah Daerah yang belum memiliki rute penerbangan untuk bersama-sama membantu maskapai mendapatkan pasarnya. Caranya dengan menjamin okupansi dari para maskapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya bila ada yang meminta daerahnya diterbangi pesawat maka harus siap menjamin tingkat keterisian penumpang mencapai 70%.
Salah satunya dengan cara ikut membayar tiket penerbangan ataupun dengan mempromosikan penebangan yang ada. Pemda bisa membeli tiket tersebut kemudian dijual untuk kebutuhan Pemda ataupun BUMD.
"Di daerah yang merasa tidak diterbangi ini kita ajak Pemda untuk bersama-sama sharing untuk membeli kursi atau menjamin okupansi itu 70%. Kalau kurang dari 70%, mereka yang harus bayar. Dan itu biasanya hanya berlangsung paling 3-4 bulan, jadi membentuk pasar," kata Budi Karya.
"Dalam kesempatan ini saya mengimbau kepada seluruh Pemda, apabila daerahnya ingin diterbangi, maka dia care berkaitan dengan jumlah penumpang," lanjutnya.
Budi Karya mencontohkan metode block seat yang dilakukan di Toraja dan Silampari. Pemda menjamin beberapa persen kursi pesawat akan penuh, dengan begitu semua jadi untung. Maskapai tak takut membuka penerbangan, masyarakat pun mendapatkan akses penerbangan.
"Jadi memang kita mesti take and give, antara masyarakat, Pemda, dan juga airline. Kami selaku regulator, fasilitasi kesenjangan itu," ungkap Budi Karya.
(hal/das)