Menhub Kasih Restu, Akuisisi KCI Oleh MRT Jakarta Lanjut?

Menhub Kasih Restu, Akuisisi KCI Oleh MRT Jakarta Lanjut?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2022 18:18 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal polemik rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT MRT Jakarta. Akuisisi itu dilakukan demi melakukan integrasi transportasi di Jakarta.

Budi Karya mengaku mendukung segala upaya integrasi transportasi di Jakarta. Baik dengan cara sinergi operasi, ataupun akuisisi perusahaan.

Dia mengatakan akan menjembatani pembicaraan dengan KAI dan Pemprov DKI Jakarta selaku BUMD di Jakarta. Bila ada aspek legal dan finansial dia mengatakan semua harus dilakukan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dukung upaya integrasi. Sinergi, akuisisi, atau apapun itu. Tentu ada aspek finansial dan legal yang harus dilakukan, monggo saja. Saya sudah sampaikan kedua belah pihak ke KAI sudah, ke pak Heru saya sampaikan. Mudah-mudahan semua bisa teratasi," ujar Budi Karya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Menurut Budi Karya upaya integrasi layanan transportasi di Jakarta memang harus dilakukan dengan baik. Menurutnya harus ada kesetaraan pengelolaan antar moda di Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Berkaitan dengan merger atau akuisisi MITJ dengan KCI, secara umum saya katakan bahwa di satu kota itu harus ada matching antar moda, harus ada kesetaraan antar moda. Konsep apakah merger, apakah akuisisi, itu sangat baik," ungkap Budi Karya.

Namun, Budi Karya mengingatkan kemungkinan langkah akuisisi tidak akan mudah dilakukan. Apalagi melihat status kedua perusahaan, di satu sisi BUMN dan di sisi lain BUMD.

"Tapi ini kan dua institusi satu di bawah DKI, satu lagi di bawah Kemenhub. Saya sudah mulai jembatani kepada Pj Gubernur untuk melakukan pembicaraan antara KCI dan MITJ. Mudah-mudahan berhasil take and give antara keduanya," sebut Budi Karya.

Soal rencana akuisisi KCI oleh MRT Jakarta sendiri mendapatkan penolakan keras dari Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA). Bahkan, jika aksi korporasi pencaplokan itu tetap dilakukan, SPKA mengancam akan melakukan aksi mogok secara nasional. Hal ini sesuai dengan keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPKA dan seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) SPKA.

"Jika aksi korporasi akuisisi tetap dilakukan maka SPKA akan melakukan ancaman mogok nasional," tulis pernyataan SPKA yang diteken oleh pimpinan DPP dan DPD SPKA seluruh Indonesia.

Aksi korporat akuisisi KCI oleh MRT Jakarta sebenarnya sudah mulai muncul sejak tahun 2019. Dalam sebuah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo rencana pembentukan sebuah badan usaha pengelola transportasi di Jakarta muncul. Hasil dari rapat terbatas tersebut lah yang digunakan sebagai landasan rencana akuisisi KCI oleh MRT Jakarta.

Malah rencana tersebut sudah diawali dengan pembentukan perusahaan patungan antara MRT dan KAI, perusahaan itu akan menjadi operator pengintegrasian seluruh transportasi berbasis rel di Jakarta namanya PT Moda Integrasi Jabodetabek (MITJ).

MRT pun sudah siap-siap mencari modal untuk rencana akuisisi tersebut. Dalam catatan detikcom, merujuk pada pemaparan BUMD DKI Jakarta pada Rapat Kerja Komisi B pada Rabu 14 September yang lalu, PT MRT Jakarta meminta penyertaan modal daerah (PMD) 2023 senilai Rp 1,71 triliun. Dana itu diperuntukkan untuk mengakuisisi 51% saham milik PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI).

(hal/das)

Hide Ads