Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Negara Bidang Industri, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Mariam Yalwaji Katagum di Jakarta, hari ini. Pertemuan tersebut membahas mengenai peningkatan kerja sama perdagangan bilateral antara Indonesia-Nigeria, termasuk soal impor dari Indonesia.
"Hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Nigeria dapat terus ditingkatkan. Saya optimistis bahwa total perdagangan kedua negara akan terus naik hingga mencapai US$ 4 miliar. Untuk itu perlu upaya konkret bagi kedua negara dalam mendorong peningkatan perdagangan dan investasi," ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Ia menuturkan salah satu upaya mewujudkan perdagangan bilateral yang berimbang yakni dengan fokus terhadap pembangunan ekosistem. Termasuk di antaranya relaksasi hambatan perdagangan, baik tarif maupun nontarif yang pada gilirannya tercermin dalam perubahan regulasi kedua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas mengatakan Afrika dan Asia memiliki peran penting dalam perekonomian dunia. Ia meyakini bahwa kedua benua tersebut bakal menjadi motor penggerak ekonomi dunia di masa depan.
Untuk itu, pihaknya mendorong rencana pembentukan Indonesia-Economic Community of West African States (ECOWAS) Preferential Trade Agreement (PTA). Dukungan Nigeria diharapkan mampu mempercepat inisiasi perundingan PTA/FTA antara Indonesia dengan ECOWAS yang telah dilakukan pada 2017 silam.
"Saya yakin PTA antara Indonesia dan ECOWAS akan memberikan peluang dan manfaat besar bagi kedua pihak, terutama dalam hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Nigeria," jelasnya.
Ia menambahkan dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia meminta agar Pemerintah Nigeria tidak melakukan penerapan larangan impor atas produk unggulan RI. Mengingat beberapa waktu, Nigeria menerapkan larangan impor atas 25 jenis produk termasuk diantaranya berasal dari Indonesia.
"Kami telah meminta kepada Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Investasi Nigeria agar produk unggulan Indonesia dapat dikecualikan dalam daftar larangan impor sehingga tercapai neraca perdagangan bilateral yang lebih seimbang," jelasnya.
Adapun kedua menteri tersebut turut membahas kerja sama peningkatan kapasitas untuk UMKM. Rencana kerja sama tersebut didasari karena Nigeria meminta Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam menyusun program yang berpihak kepada UMKM.