Sebut Ekonomi RI Lagi Bagus, Sri Mulyani: Macet di Mana-mana

Sebut Ekonomi RI Lagi Bagus, Sri Mulyani: Macet di Mana-mana

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 28 Okt 2022 16:48 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini ekonomi nasional sedang mengalami pertumbuhan yang baik. Dia menyebut ekonomi RI selama tiga kuartal tumbuh di atas 5% secara berturut-turut.

"Meski BBM Naik 30%, di mana-mana macet, permintaan konsumen dan confidence-nya masih kuat," kata dia dalam acara Bincang APBN, Jumat (28/10/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan hal ini menggambarkan ekonomi Indonesia masih baik. Meskipun ada kenaikan harga di beberapa barang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun anggaran pendapatan belanja negara (APBN) ini menjadi bantalan atau shock absorber dan membutuhkan biaya yang besar sekali.

"Ini menyebabkan Indonesia pertumbuhannya baik, inflasi tinggi tapi tidak separah negara lain. Mata uang kita depresiasi tapi masih lebih baik dibandingkan negara lain," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut dia banyak alasan untuk tetap optimis dan maju. Lalu diharapkan momentum pertumbuhan ekonominya akan terus menguat.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut. Perekonomian domestik pada kuartal III diprakirakan terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.

"Berbagai indikator bulan September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik," kata dia.

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap kuat, khususnya batu bara, CPO, serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat dan kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya. Secara spasial, kinerja positif ekspor ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Kalimantan dan Sumatera, yang tetap tumbuh kuat.

Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada kinerja lapangan usaha utama, seperti Perdagangan, Pertambangan, dan Pertanian. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap bias ke atas dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 4,5 - 5,3%.

"Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprakirakan tetap kuat didorong oleh solidnya permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN), di tengah lebih dalamnya perlambatan perekonomian global," ujarnya.

(kil/eds)

Hide Ads