Menteri BUMN Erick Thohir bercerita saat awal diminta menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Indonesia. Dalam acara gerakan #DemiIndonesia, Erick mengaku memiliki stigma sendiri kepada BUMN, yakni korup dan banyak utangnya.
"Saat saya diminta menjadi pembantu presiden untuk BUMN apa yang saya punya stigma? Korup, utangnya banyak. Padahal sama seperti kehidupan, gimana mau sukses kalau kita tidak bisa memiliki program yang baik," kata Erick dalam diskusi dalam acara gerakan #DemiIndonesai detikcom, di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Untuk itu, Erick mengatakan kinerja BUMN harus sehat untuk mendorong program-program pemerintah. Erick menambahkan, belum cukup jika hanya didorong dengan kinerja dari pemerintah pusat dan daerah.
"BUMN mesti sehat supaya membantu program-program pemerintah. Apa cukup dengan kerja keras pemerintah pusat dan daerah?" ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Erick juga memamerkan kinerja BUMN sampai saat ini. Menurutnya pencapaian yang diterima oleh BUMN-BUMN saat ini atas bantuan juga dari jajaran menteri lainnya.
"BUMN itu asetnya Rp 6.300 triliun. Alhamdulillah berkat dorong semua menteri, saya tidak bilang BUMN itu hasil kerja saya, tidak mungkin seperti ini kalau tidak menteri-menteri lain mendukung," jelasnya
Revenuenya naik jadi Rp 2.300 triliun jadi 18,8%. Profitnya tahun kemarin Rp 124 triliun tahn ini insyallah naik lagi jadi Rp 144 triliun kontribusi ke negara. Walaupun sebagian izin bu (ke Menteri Keuangan) sebagain utnuk cashflow juga karena perkembangan," pungkas Erick
(ada/hns)