Ibu-ibu Harga Cabai Turun, Ada yang Merosot hingga Rp 11.000/Kg

Ibu-ibu Harga Cabai Turun, Ada yang Merosot hingga Rp 11.000/Kg

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 31 Okt 2022 11:35 WIB
Pedagang cabai di Pasar Legi, Solo, Senin (19/9/2022).
Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Jakarta -

Harga semua jenis cabai hari ini mulai mengalami penurunan. Walaupun pedagang pasar mengatakan bahwa harga saat ini belum mencapai titik normal.

Berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta per 31 Oktober 2022, harga semua jenis cabai kompak mengalami penurunan. Harga cabai keriting turun Rp 2.796/kg menjadi rata-rata Rp 48.312/kg

Kemudian, harga cabai merah besar (TW) turun Rp 1.278/kg menjadi rata-rata Rp 50.419/kg, cabai rawit merah turun Rp 3.813/kg menjadi Rp 46.968/kg, dan cabai rawit hijau turun Rp 11.913/kg menjadi rata-rata Rp 34.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) membenarkan bahwa harga cabai semua hari ini mulai turun. Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengatakan, harga cabai semua mengalami penurunan meskipun belum mencapai harga normal.

Ia menyebut harga cabai rawit hijau mengalami penurunan Rp 5.000/kg menjadi Rp 35.000/kg dari Rp 40.000/kg. Kemudian harga cabai rawit merah masih di kisaran Rp 50.000/kg, cabai merah keriting Rp 50.000/kg dan cabai merah besar Rp 51.000/kg.

ADVERTISEMENT

"Ini sebenarnya belum dalam posisi normal ya, kalau normalnya (harga cabai) kan di kisaran Rp 33.000/kg sampai Rp 34.000/kg. Tapi kalau hingga Rp 11.000/kg sih nggak ya, paling Rp 5.000/kg (turunnya)," jelasnya kepada detikcom, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, penurunan harga cabai ini karena tingginya pasokan cabai di tangan pedagang. Sementara permintaan saat ini tidak banyak.

"Pasokan banyak, jadi bayangkan pedagang itu dua hari lalu baru stok, belum habis barang masuk lagi, ya harga jadi turun drastis," ujarnya.

Jika pasokan terlalu banyak akan rawan terhadap pembusukan pasokan. Mansuri mengatakan dalam kondisi itu, pedagang hanya memiliki dua pilihan, pertama menurunkan harga dan merugi karena harus membuang pasokan.

"Makanya pedagang itu, kalau misalnya masuk 2 ton langsung biasanya kami pilihin cabai yang busuk. Karena 2 sampai 3 cabai busuk itu akan mempengaruhi cabai yang lainnya," ujarnya.

Mansuri menjelaskan, jika penurunan harga cabai juga akan berdampak buruk bagi petani cabai. Karena di masa panen ini, petani memiliki masalah tingginya harga pupuk yang menyebabkan biaya produksi meningkat, tetapi di sisi lain harga di pasar anjlok.

"Sebenarnya ini yang berat itu petani, karena apa? Pupuk kan mahal ya, giliran pasokan banyak, biaya produksi mereka costnya tinggi, tetapi harganya drop," pungkasnya.

Lihat juga video 'Harga Cabai Meroket Jadi Berkah Bagi Petani di Brebes':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/dna)

Hide Ads