Sampoerna Sebut Digitalisasi Buka Peluang Akses Pasar Global Bagi UMKM

Sampoerna Sebut Digitalisasi Buka Peluang Akses Pasar Global Bagi UMKM

Erika Dyah - detikFinance
Selasa, 01 Nov 2022 10:38 WIB
HM Sampoerna
Foto: HM Sampoerna
Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk (HMPS) memandang digitalisasi sebagai kebutuhan dan keharusan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi dan kerja sama lintas pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan UMKM nasional.

Direktur Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan digitalisasi menjadi peluang baru bagi UMKM untuk mengakses pasar nasional dan internasional.

"Oleh karena itu, UMKM sangat membutuhkan pengetahuan, keterampilan, serta dukungan digitalisasi agar sektor ini dapat semakin berdaya saing dan menjadi bagian dari rantai pasok global," ujar Elvira dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ia ungkapkan dalam sambutannya di seminar 'Digitalisasi UMKM Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global'. Seminar ini menjadi acara puncak rangkaian webinar pelatihan 'UMKM Untuk Indonesia: Usaha Maju Kian Makmur'.

Elvira melanjutkan rangkaian webinar 'UMKM Untuk Indonesia: Usaha Maju Kian Makmur' yang diadakan selama satu bulan ini telah menghadirkan berbagai narasumber kompeten. Mulai dari pelaku UMKM yang sukses telah naik kelas, pemerintah, hingga akademisi.

ADVERTISEMENT

"Tercatat, jumlah peserta webinar ini mencapai lebih dari 9.000 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Dari serial webinar dan pengalaman perjumpaan Sampoerna dengan UMKM, kami melihat digitalisasi menjadi kebutuhan dan keharusan bagi pelaku UMKM," tambahnya.

Sementara itu, Chair B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengapresiasi upaya Sampoerna mendampingi dan mendukung pertumbuhan UMKM nasional. Menurutnya, semakin banyak UMKM yang memahami digitalisasi dan masuk dalam rantai pasok ekonomi nasional dan internasional, maka kesejahteraan UMKM juga akan meningkat.

"Kami berterima kasih kepada Sampoerna, salah satu anggota B20 yang membantu UMKM untuk mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," kata Shinta.

Shinta menjelaskan B20 sangat mendukung pengembangan UMKM. Dia menuturkan bantuan permodalan serta akses pendanaan kepada UMKM belum cukup untuk memastikan UMKM tumbuh dalam jangka panjang.

Menurutnya, saat ini UMKM berhadapan dengan tantangan dekarbonisasi, internasionalisasi, dan digitalisasi. Untuk itu, B20 mempersiapkan dan menghadirkan dukungan komprehensif dan holistik untuk inklusivitas UMKM dan kelompok termarjinalkan.

B20 memperkenalkan kerja sama multi stakeholder dengan mengajak pelaku usaha untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama UMKM. B20 telah menghadirkan B20 WIKI (wikiwirausaha.id), platform digital untuk membantu UMKM naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok nasional dan global.

Fitur dalam B20 WIKI, kata Shinta, akan membantu UMKM masuk dalam ekosistem digital. Fitur WIKI Learn, misalnya, menjadi tempat bagi UMKM berbagi pengetahuan. Sedangkan WIKI Do memberikan informasi pelatihan bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital serta memamerkan produk mereka.

Selain itu, terdapat juga WIKI Skill, fitur matchmaking atau perjodohan UMKM dengan perusahaan besar atau pemain global. Serta memfasilitasi kegiatan ekspor-impor agar UMKM menjadi perusahaan kelas menengah kelas dunia.

"Platform B20 WIKI juga didukung gugus tugas digitalisasi B20 yang menciptakan perpustakaan metaverse yang mengumpulkan praktik-praktik penggunaan teknologi yang akan membantu UMKM dalam proses digitalisasi," paparnya.

Digitalisasi Tidak Terpisahkan dari Bisnis UMKM

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengatakan digitalisasi menjadi kunci UMKM bertumbuh dan berkembang. Untuk itu, digitalisasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam bisnis UMKM.

"Potensi ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara mencapai Rp 4.531 triliun. Besarnya potensi ekonomi digital ini harus diantisipasi agar tidak dibanjiri produk impor," kata Teten.

Kemenkop UKM bersama Kementerian Perdagangan, kata Teten, terus menyempurnakan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Selain itu, pemerintah telah mempunyai peta jalan (roadmap) digital Indonesia 2021-2024 untuk mempercepat digitalisasi UMKM.

Teten menjelaskan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM tergabung dalam ekosistem digital pada 2024. Sejauh ini, 20,5 juta UMKM telah terhubung dalam ekosistem digital nasional.

"Kami menyadari masih banyak pelaku UMKM yang belum terkoneksi dengan ekosistem digital. Dengan adanya kolaborasi antara pemangku kepentingan, hal ini dapat mengagregasi UMKM masuk ke dalam ekosistem digital," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Bank Indonesia mencatat 87% UMKM terdampak pandemi. 93% di antaranya terdampak negatif dari sisi penjualan.

Ia mengatakan UMKM menjadi prasyarat utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah memberikan sejumlah stimulus, seperti kemudahan akses pembiayaan hingga restrukturisasi kredit.

"Pemerintah juga telah memberikan kemudahan bagi UMKM, seperti pendaftaran perizinan secara elektronik, fasilitas standarisasi dan sertifikasi untuk ekspor, akses pembiayaan dan penjaminan, serta pengutamaan dalam pengadaan barang dan jasa," jelasnya.

Airlangga menambahkan bantuan pengembangan UMKM tidak hanya dalam pembiayaan, tetapi juga literasi digital. Saat ini, baru 24% dari total pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan di platform e-commerce.

Untuk itu, pemerintah mendorong UMKM untuk meningkatkan keterampilan digital, akselerasi, dan adopsi teknologi digital agar UMKM dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Airlangga menegaskan dengan potensi ekonomi digital terbesar di ASEAN, UMKM harus memanfaatkan peluang dengan melakukan transformasi digital, mengisi marketplace, dan menjadi bagian dari rantai pasok global.

"Manfaat digitalisasi bagi pelaku UMKM akan memudahkan sinergi dengan berbagai produk jasa keuangan terutama dalam penyaluran kredit usaha rakyat," imbuhnya.




(ega/ega)

Hide Ads