Sri Mulyani ke 638 Pejabat Baru: Mindset Harus Terbuka-Selalu Rendah Hati

Sri Mulyani ke 638 Pejabat Baru: Mindset Harus Terbuka-Selalu Rendah Hati

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 01 Nov 2022 18:29 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi nara sumber dalam #DemiIndonesia. Sri Mulyani bicara tentang keuangan Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini melantik 638 pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Terdiri dari pejabat pimpinan tinggi madya, administrator, pengawas, fungsional dan pejabat pada unit organisasi non eselon di lingkungan Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani mengatakan hal ini merupakan upaya berkala untuk melakukan penyegaran dan merevitalisasi seluruh unit di Kemenkeu agar sigap menghadapi tantangan ekonomi global yang sedang bergejolak.

"Ini bukan masa yang normal dan oleh karena itu saya berharap seluruh jajaran Kemenkeu bisa mendedikasikan dirinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya melebihi fungsi normal," kata Sri Mulyani dalam pelantikan pejabat Kemenkeu di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani berpesan agar pejabat di lingkungan Kemenkeu dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi. Mengingat tantangan perekonomian global semakin kompleks dan bisa berimbas terhadap ekonomi nasional.

"Saya berharap kemampuan membuat keputusan yang tegas, kuat, dan kemampuan untuk terus jadi role model bagi jajarannya saya minta untuk terus ditingkatkan. Selalu rendah hati namun punya confidence, mampu untuk memberikan leadership tanpa menimbulkan intimidasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tak lupa Sri Mulyani mengucapkan selamat kepada pejabat Kemenkeu yang baru dilantik. Dia titip agar selalu meningkatkan kualitas kerja, pasalnya pihaknya menerapkan sistem probation (masa percobaan).

"Saya telah minta kepada Wamen untuk kita mengintrodusir konsep probation sehingga anda-anda semua akan dilihat kinerjanya dalam masa jabatan ini apakah sesuai dengan apa yang tadinya direncanakan, sehingga anda diminta terus meningkatkan kinerja sebagai bukti anda mampu menangani tanggung jawab yang baru," imbuhnya.

Selain itu, Sri Mulyani juga berharap agar pejabat yang baru dilantik dapat berpikir secara terbuka dalam menjalankan tugasnya. "Banyak hal yang akan berubah, gejolak maupun yang berasal dari perubahan teknologi yang pasti akan mendikte perubahan tersebut ke depan," ucapnya.

Secara khusus Sri Mulyani juga berpesan kepada 3 pejabat eselon I yang baru dilantik. Apa pesannya? Baca di halaman berikutnya

1. Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti

Sri Mulyani berpesan agar terus tingkatkan kualitas pengelolaan perbendaharaan negara. Pada saat yang sama juga harus dijaga kemampuan pelaksanaan APBN.

"Apalagi dalam situasi di mana dunia bergerak dan bergejolak dengan ciri kenaikan inflasi yang kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga dan penguatan kurs dolar," ujarnya.

Sri Mulyani juga menyoroti realisasi belanja negara yang baru 61,6% sampai akhir September 2022. Di sisa waktu 3 bulan ini diharapkan pelaksanaan anggaran tetap bisa berjalan tanpa menimbulkan dampak munculnya ketidakefisienan atau kualitas belanja yang menurun.

"Kita tetap fokus untuk menggunakan APBN dan APBD agar makin teliti dan efektif dalam mencapai prioritas pembangunan nasional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi perhatian kita terus, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan ketahanan pangan, pengurangan stunting dan pengurangan kemiskinan jadi perhatian kita dalam menggunakan instrumen APBN dan APBD," imbuhnya.

2. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman

Luky Alfirman mendapat tugas salah satunya menyelesaikan aturan turunan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD). Selain itu juga diminta genjot belanja daerah.

"Kualitas dan pola belanja daerah sangat menentukan dampak APBN terhadap perekonomian. Kita semua memahami sampai September akhir APBD baru belanja 53,4%, lebih kecil dari di pusat sehingga kita perlu mendorong kualitas belanja daerah," pesannya.

3. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Suminto

Dengan kondisi global yang bergejolak, Sri Mulyani berpesan agar pembiayaan dan risiko keuangan negara mampu dikelola dan dijaga dengan baik. Suminto diminta untuk terus menciptakan inovasi pembiayaan dalam mendorong pembangunan.

"Kenaikan cost of fund, perubahan dari sisi nilai tukar, dan gejolak kemungkinan terjadinya resesi dunia semuanya akan mempengaruhi kemampuan kita dalam mendapatkan pembiayaan dan tetap kompetitif, aman dan sustainable," tandasnya.



Simak Video "Video: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Isu Mundur dari Kabinet Prabowo"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads