Beberkan Jurus Atur Harga Telur, Mendag: Harusnya Rp 28.000/Kg

Beberkan Jurus Atur Harga Telur, Mendag: Harusnya Rp 28.000/Kg

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 01 Nov 2022 20:52 WIB
Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan di Magelang, Selasa (1/11).
Foto: Eko Susanto/detikJateng: Mendag Zulkifli Hasan
Magelang -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai cara untuk mengendalikan harga telur. Menurutnya, harga telur seharusnya Rp 28.000 per kg.

Dengan harga tersebut, kata dia, peternak mendapat untung yang sedang.

"Kita buat acuan harga yang masuk akal. Harga itu harusnya Rp 28 ribu, untungnya sedang. Oleh karena itu kalau harga di bawah itu di sana ya, kalau di sini Rp 26 ribu masih untung, tapi kalau di Kalimantan sana harganya Rp 26 ribu ambil telurnya di sini ya tekor pedagangnya, peternak telurnya tekor pasti rugi karena ongkosnya," papar Zulhas dalam audiensi dengan peternak ayam petelur di Kabupaten Magelang, Selasa (1/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengatur grand parent stock (GPS) atau bibit induk ayam. Zulhas sendiri mengaku sempat marah karena GPS ini hanya diatur dua perusahaan.

"Berbagai cara kita lakukan, yang pertama dari awalnya dulu, namanya GPS itu. Wong saya marah kenapa GPS diatur dua perusahaan saja, nama Pokphand sama apa itu, dua, ko dia aja yang dapat yang lain nggak dapat. Sekarang nggak boleh lagi, harus yang lain dapat GPS," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas mengatakan, ke depan BUMN akan mendapat GPS ini. Sehingga, ada pemain lain di GPS.

"Pertama GPS itu nanti kita akan kasih BUMN misal 120 ribu nanti bapak-bapak bikin koperasi. Koperasi ngajukan dikasih, dibagi, karena GPS melahirkan 165 yang lain, cepet sekali," ujarnya.

Kendalikan harga pakan di halaman berikutnya. Langsung klik

Kemudian, pemerintah juga akan mengendalikan harga pakan. Diakuinya, memang harga pakan ini belum diatur, tapi dia menuturkan harga jagung pakan ini telah disubsidi Rp 1.500 per kg. Jadi, harga jagung paling mahal di tingkat petani Rp 5.000, namun dibeli pemerintah Rp 6.500 per kg.

Jagung tersebut kemudian dibeli lagi oleh peternak dengan harga Rp 5.000 per kg.

"Kedua pakannya tadi, memang harga belum diatur, tapi kita sudah atur harga jagung paling mahal Rp 5.000 tapi pemerintah beli Rp 6.500, jadi petani nggak rugi. Petani akan dibeli Bulog sudah sepakat Rp 6.500 tapi bapak-bapak beli jagung Rp 5.000," katanya.

"Harga kita udah sepakat Rp 28 ribu sebetulnya telur itu. Nanti gimana kontrolnya, tergantung GPS itu, kalau GPS banyak turunannya, banyak ayam telurnya ya susah kontrolnya nah itu nanti kita kendalikan dan diatur. Kedua pakan, tetap itu subsidi akan terus ada Rp 1.500 kalau habis nanti akan saya minta lagi ke Bapak Presiden," sambungnya.


Hide Ads