Siap-siap! Penyeberangan ke Bali Diprediksi Membeludak saat Libur Nataru

Siap-siap! Penyeberangan ke Bali Diprediksi Membeludak saat Libur Nataru

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 03 Nov 2022 21:15 WIB
Kendaraan wisatawan yang mulai ditinggalkan Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (5/5/2022) (I Ketut Suardika/detikBali).
Pelabuhan Gilimanuk (Foto: I Ketut Suardika)
Jakarta -

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi memperkirakan, masyarakat yang akan menyeberang ke Bali akan melonjak pada saat libur Natal dan Tahun Baru 2023. Sebab, tahun baru ini merupakan kali pertama masyarakat diizinkan berlibur ke Bali.

"Terus yang pasti, yang kami duga terutama ke Bali nanti kira-kira akan naik. Karena Ini baru pertama kalinya orang boleh ke Bali untuk tahun baruan, sejak pandemi kan baru," katanya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Ira belum bisa memastikan seberapa besar kenaikan orang yang akan menyebrang ke Bali. Namun, ia memperkirakan kenaikannya lebih besar dibanding sebelum pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami duga itu akan naik, belum tahu persis ya naiknya seperti apa nanti kita koordinasi lagi dengan Kemenhub. Kami menduga kenaikannya lebih dibandingkan pra pandemi, dugaan kami gitu," tambahnya.

Ira mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi untuk memecah kepadatan di pelabuhan. Seperti ketika Lebaran lalu, ia menerapkan sistem sistem check in di luar pelabuhan.

ADVERTISEMENT

"Di Bakauheni dari Lampung-nya sudah dipastikan semua harus masuk rest area. Kita ingin melakukan hal yang mirip, kalaupun tidak sama persis, mungkin mirip atau mendekati model kemarin di Bakauheni. Kita cek kepemilikan tiket sebelum sampai di pelabuhan ada di beberapa titik baik di jalan tol maupun arteri," terangnya.

Rencana IPO

Pada kesempatan itu, Ira juga bicara mengenai rencana penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO). Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan namun IPO ini tergantung dari keadaan ekonomi dan kebijakan pemerintah.

"Kita pada mode kalau BUMN, kami mempersiapkan terus nanti tergantung kebijakan menteri kapan mau dirilis. Kalau persiapannya, kita selalu mempersiapkan diri, istilahnya IPO readyness kita siapkan, kita lihat keadaan ekonomi makro tahun depan dan juga kebijakan kementerian," jelasnya.

Saat ditanya apakah IPO pasti tahun depan, Ira tak bisa memastikan.

"Nggak bisa bilang dipastikan. Kita rencanakan tapi kita lihat keadaan makro dan kebijakan menteri," sambungnya.

(acd/das)

Hide Ads