Jokowi Terkejut Dengar Pernyataan Petani Tebu soal Lahan, Ada Apa?

Jokowi Terkejut Dengar Pernyataan Petani Tebu soal Lahan, Ada Apa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 05 Nov 2022 14:00 WIB
Jokowi Bareng Petani Tebu di Mojokerto
Jokowi Berdialog dengan Petani Tebu di Mojokerto/Foto: istimewa
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan dialog langsung dengan petani tebu di Mojokerto Jawa Timur. Ada hal yang menarik di akhir dialog itu, Jokowi terlihat terkejut saat mendengar satu petani bisa memiliki 10 hingga 100 hektare (ha) lahan.

Awalnya, Jokowi bertanya kepada Mardianto salah satu perwakilan petani tebu, berapa luas hektar tanah yang dimiliki petani tebu.

"Sekarang satu orang bisa memiliki berapa hektare sih?" tanya Jokowi ke Mardianto, dikutip dari video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mardianto menjawab bahwa rata-rata memiliki 10 sampai 100 hektar per petani. "Rata-rata ya, 10, 25, maksimal itu 100," jawab Mardianto.

Kemudian, Jokowi mengulangi kembali kata 10 hektare dan memberikan ekspresi terkejut dengan jawaban Mardianto. Kurang lebih ekspresi terkejut Jokowi berdurasi 3 sampai 4 detik. "Sepuluh?" sambil mengeluarkan ekspresi terkejut.

ADVERTISEMENT

Namun, beberapa orang yang hadir di dialog tersebut ada yang mengatakan bahwa besaran itu juga termasuk ada yang sewa bukan sepenuhnya milik sendiri.

Mardianto menyatakan, besarnya lahan tani yang dimiliki para petani tebu menjadi sebuah keharusan. Pasalnya panen pada tanaman tebu hanya berlangsung sekali setahun.

"Iya pak kalau ndak banyak ndak cukup dimakan. Wong satu tahun ni panennya, satu tahun ditunggu baru panen. Kalau cuma satu hektare ya nggak cukup. Iya pak. Kalau cuma sedikit nggak cukup pak, karena satu tahun lebih baik tanam yang lain sehingga harus kelayakan untuk luasan," tutur Mardianto.

Kemudian Jokowi bertanya dan memastikan apakah menanam tebu ini lebih menguntungkan daripada menanam jagung dan pagi. "Tetapi kalau dibandingkan jagung menanam padi, memang lebih bagus tebu, untungnya?" tanya Jokowi.

"Alhamdulillah bervariasi melihat orangnya saking penaknya tebu, setelah ditanam pergi ke Kalimantan pulang panen. Iya. Kalau padi harus ke sawah tiap hari. Jadi ada plus minusnya," jawab Mardianto.

(ada/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads