Soal PHK di Tekstil Jabar, Emil: Ada Wilayah yang Tak Masuk Kontrol Birokrasi

Soal PHK di Tekstil Jabar, Emil: Ada Wilayah yang Tak Masuk Kontrol Birokrasi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 07 Nov 2022 15:50 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu pembicara di acara #DemiIndonesia di Jakarta, Sabtu (29/10/2022). RK minta kebiasaan buruk harus dikurangi.
Foto: Rifkianto Nugroho

Di sisi lain stok menumpuk ditambah order di pabrik rata-rata turun 40-70%. Hal ini berantai pada pabrik banyak yang diliburkan. Namun, estimasi order kembali normal di Juni 2023, waktu yang lama untuk bagi industri tetap bertahan.

Belum lagi pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional 'menjerit' terkena efek domino pelemahan daya beli di pasar tujuan ekspor. Pembelian ekspor TPT selama 2 bulan terakhir dilaporkan anjlok sekitar 30% dibandingkan September-Oktober 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu kemudian memaksa pabrik memangkas jam kerja. Rata-rata, jam kerja buruh pabrik TPT adalah 40 jam per minggu. Namun, kini turun ke bawah 40 jam, bahkan jadi hanya sekitar 30 jam per minggu.

"Ada yang sudah meliburkan Sabtu-Minggu, ada yang kini hanya kerja 4-5 hari seminggu. Ada yang sudah mematikan 1-2 lini produksinya. Ini akibat pelemahan global dan sudah kita rasakan terutama selama 2 bulan terakhir," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja kepada CNBC Indonesia.

ADVERTISEMENT

Imbasnya, kata dia, setidaknya ada 45 ribu orang buruh industri TPT yang sudah dirumahkan hingga saat ini.

"Ya, puluhan ribu. 45 ribu orang saya pikir ada, dari hulu ke hilir industri TPT. Bukan cuma anggota API, nggak cuma pabrik garmen. Ada pabrik pemintalan, pencelupan, tenun, ada garmen," ujarnya.


(ang/ang)

Hide Ads