Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5,2% di tahun ini dan di atas 5,3% pada 2023 mendatang. Karena itulah, menurutnya Indonesia akan selamat dari terjangan badai resesi ekonomi global.
Ia mengatakan, rasa optimisnya ini juga didukung oleh beberapa lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 4,8% hingga 5,1% di 2023.
"Beberapa lembaga juga bersepakat dengan Indonesia bahwa Indonesia bisa menjadi the bright spot in the dark," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Capaian Pertumbuhan Ekonomi Triwulan ke-3, Senin (7/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan, Ekonomi RI berhasil tumbuh 5,72% year on year (yoy) pada kuartal III 2022. Menurutnya, angka ini sangat impresif karena sudah lebih tinggi dibanding level sebelum pandemi Covid-19 di 2020 silam.
"Ekonomi Indonesia mencatatkan impresif, pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 melebihi pertumbuhan sebelum pandemi atau 2019," kata Airlangga.
"Pertumbuhan perekonomian Indonesia bulan ketiga mencatatkan pertumbuhan impresif yaitu 5,72%," lanjutnya.
Di tengah kondisi negara-negara di dunia jatuh ke dalam ketidakpastian ekonomi, ia mengatakan, perekonomian RI didorong oleh sektor domestik yakni pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Porsi konsumsi rumah tangga sendiri mencapai sekitar 50,38%.
"Lihat saja kontribusi perdagangan internasional yang dalam hal ini bisa dilihat dari sumbangan ekspor, yaitu hanya sekitar 26,23%. Dengan demikian, gejolak di global akan relatif bisa teredam oleh konsumsi rumah tangga," jelasnya.