Bos WhatsApp Buka Suara soal Layanan Sempat Down Berjam-jam

ADVERTISEMENT

Bos WhatsApp Buka Suara soal Layanan Sempat Down Berjam-jam

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 09 Nov 2022 10:30 WIB
Wappin WhatsApp Business Platform
Ilustrasi WhatsApp/Foto: Dok. Wappin
Jakarta -

WhatsApp menjadi salah satu aplikasi berkirim pesan yang paling banyak digunakan di Indonesia. WhatsApp digunakan mulai dari urusan personal hingga urusan bisnis atau bekerja di Indonesia.

Namun ada kalanya, WhatsApp mengalami eror dan tak bisa digunakan untuk waktu yang cukup lama. Yang teranyar, di penghujung Oktober kemarin WhatsApp sempat down dan tak bisa digunakan nyaris dua jam lamanya.

Penyebab WhatsApp down sendiri masih menjadi pertanyaan sampai saat ini. Meski sudah angkat bicara, pihak Meta masih belum menjelaskan penyebab layanan WhatsApp gangguan selama hampir 2 jam.

Kepada detikcom, Vice President of Global Affairs & Strategic Markets WhatsApp, Victoria Grand buka suara soal kejadian down yang sempat terjadi. Dia mengatakan pihaknya selalu berusaha untuk memastikan layanan WhatsApp bisa diandalkan untuk lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia.

Dia bilang, masalah teknis memang bisa saja terjadi kapan saja. Pun begitu pihaknya berusaha menyelesaikan masalah yang terjadi secepat mungkin, salah satunya masalah yang sempat terjadi di bulan Oktober lalu.

"Kadang-kadang kami punya kendala teknis dan kami selalu mencoba menyelesaikannya secepat mungkin kami bisa. Saat kami punya kendala teknis, kami menanganinya dan memperbaikinya secepat mungkin," kata Victoria saat berbincang dengan detikcom, di Kantor Meta Jakarta, bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Victoria bilang banyak staf di WhatsApp yang selalu fokus memastikan layanan tetap tersedia secara prima. Tim itu juga akan dengan cepat menangani setiap masalah yang terjadi.

Dia mengakui masalah yang terakhir terjadi Oktober lalu cukup menyita perhatian. "Sepertinya kemarin itu sempat down dua jam, itu waktu yang cukup lama buat kami," katanya.

Menurutnya, menyediakan layanan yang prima untuk miliaran orang di seluruh dunia bukan lah pekerjaan yang mudah. Namun itu menjadi tantangan besar bagi WhatsApp.

"Anda tahu sulit menyediakan layanan prima untuk segitu banyaknya manusia di seluruh dunia. Itu tantangan yang besar," ujar Victoria.

"Di awal WhatsApp berjalan, masalah-masalah itu lebih sering kami alami. Dan kadang itu terjadi karena skala operasi yang kami hadapi, tapi kami mencoba menanganinya secepat mungkin. Anda tahu sulit menyediakan layanan itu untuk segitu banyaknya manusia di seluruh dunia. Itu tantangan yang besar." sambungnya.

Lantas, apakah WhatsApp bisa memberikan jaminan kejadian serupa tak terulang? Sayangnya Victoria tak bisa menjamin hal itu. Menurutnya semua tergantung dari besarnya masalah yang terjadi. Cuma dia menjamin tim di WhatsApp akan gerak cepat apabila ada masalah dan layanan menjadi down lagi.

"Itu tergantung pada masalah yang kami hadapi. Yang pasti kami selalu mencoba menanganinya secepat kami bisa," ungkap Victoria.

Dalam catatan detikcom, 25 Oktober 2022 yang lalu layanan WhatsApp down dan tak bisa digunakan penggunanya. Para pengguna pun saat itu mengeluhkan tidak bisa mengirimkan pesan apapun di grup maupun secara pribadi ke pengguna lainnya.

Keluhan pun banjir di media sosial, beragam kesulitan disuarakan saat itu. Misalnya pesan yang cuma checklist satu sehingga pesan tidak terkirim, ada juga keluhan soal pesan tak terkirim dengan simbol jam.

Pengguna di berbagai negara pun ikut terdampak karena cuitan tentang masalah WhatsApp down ini makin masif di media sosial Twitter. Bahkan, di situs Down Detector, laporan WhatsApp bermasalah juga sempat membludak. Kabarnya masalah serupa juga terjadi di Inggris hingga Pakistan saat itu.

Para pedagang online pun sempat kalang kabut karena transaksi dan percakapan dilakukan melalui WhatsApp. Keluhan para pedagang online juga ikut banjir di Twitter. Mereka mengaku bingung harus berkomunikasi melalui apa.

"Aduh #WhatsApp lagi dagang ini plis ada konsumen yang chatnya udah di read kumaha iyeu kepikiran," tulis salah satu netizen akun @ayam***.

(hal/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT