Adidas resmi mengakhiri kerja sama sepatu ketsnya dengan Ye atau dikenal Kanye West. Perusahaan tetap akan menjual desain sepatu Kanye West, tetapi tanpa logo atau nama Yeezy.
Perusahaan mengatakan meski kerja sama telah diputus, Adidas tetap pemilik tunggal semua desain Yeezy, baik warna hingga model baru yang akan datang. Namun, nama Yeezy akan dihapus karena dinilai telah merugikan perusahaan.
"Ke depan, kami akan memanfaatkan inventaris yang ada dengan rencana tepat yang sedang dikembangkan saat kami berbicara," kata Kepala Keuangan Adidas, Harm Ohlmeyer, dikutip dari CNN, Kamis (10/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berakhirnya kemitraan dengan Kanye West akan membuat Adidas menghemat US$ 300 juta. Karena tidak perlu melakukan pembayaran royalti dan biaya pemasaran.
Produk Yeezy sendiri telah berkontribusi US$ 2 miliar dalam penjualan tahun lalu untuk Adidas. Persentasenya menyumbang 8% dari total penjualan perusahaan, menurut Morgan Stanley.
Pada hari Selasa, Adidas dikabarkan akan merekrut bos Puma Norwegia Bjørn Gulden untuk menggantikan CEO perusahaan saat ini Kasper Rorsted. Perusahaan bahkan telah melakukan pembicaraan terkait rencana pergantian bos baru ini.
Dipastikan Gulden akan akan menjadi CEO Adidas tahun depan. Pekerjaan rumah (PR) yang langsung perlu dibenahi bagaimana membangun citra Adidas pasca antisemitisme dan segala macam ujaran kebencian yang dilakukan rapper Kanye West.
Lihat Video: Curhat Kanye West Rugi Rp 31,1 Triliun Usai Diputus Kemitraan Adidas