Stok Barang Lenyap, Bos The Goods Dept Bicara soal Kerugian

Stok Barang Lenyap, Bos The Goods Dept Bicara soal Kerugian

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 10 Nov 2022 10:41 WIB
Ilustrasi stock opname.
Ilustrasi stock opname/Foto: CHUTTERSNAP/Unsplash
Jakarta -

The Goods Dept mengaku mengalami kerugian akibat kehilangan sekitar 1.000 produk setelah perusahaan melakukan stock opname. Hal ini yang membuat 30-an karyawan diminta mengundurkan diri atau ganti rugi atas banyaknya barang yang minus di store.

CEO The Goods Dept Ruby Sjabana mengatakan produk hilang tersebut berasal dari 5 toko yang terletak di Pondok Indah Mall, Pacific Place, AEON Sentul, Lotte Shopping Avenue, dan Kemang Village.

"Setiap toko itu jumlahnya lumayan besar, (kalau ditotalkan jumlahnya sekitar 1.000 barang)," kata Ruby kepada detikcom, Rabu (9/11/2022) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruby bilang, insiden kehilangan banyak barang hingga membuat perusahaan rugi bukanlah yang pertama kali. Dia menyebut tahun lalu juga terjadi kejadian serupa, tetapi tidak ada sanksi bagi karyawan yang bertanggung jawab di toko.

"Tahun lalu kita telah memutihkan artinya kita tidak menuntut tanggung jawab dari karyawan, kami tanggung sendiri semuanya, tapi kebocoran ini terjadi lagi di tahun ini. Menurut kami harus mengambil tindakan tegas dan untuk mengawasinya lebih dalam lagi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kali ini perusahaan mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Apalagi The Goods Dept harus menjaga rasa percaya para mitra yang menitipkan produknya di toko untuk dijualkan.

"Kalau ada tindakan yang tidak sesuai itu juga kami tidak bisa toleransi karena The Goods Dept juga harus ber-partner-an dengan banyak mitra, brand-brand lain yang menitipkan barang mereka ke kami," imbuhnya.

Untuk diketahui, selama ini The Goods Dept selain produksi barang sendiri juga memberikan akses seluas-luasnya kepada brand lokal untuk bekerja sama dengannya agar produk bisa dijual di store The Goods Dept. Dengan demikian akses kepada mal-mal terjadi.

"Setelah kejadian ini banyak para mitra bertanya pada kita sebenarnya aman nggak dan kita menanggung kerugian itu. Jadi harus ada sesuatu peraturan yang ditegakkan," tegasnya.

Simak juga Video: Dua Mata Pisau Resesi Bagi Pengusaha

[Gambas:Video 20detik]




(eds/eds)

Hide Ads