Jakarta -
Aktivitas ekonomi yang mulai meningkat mendorong permintaan pengiriman barang lintas negara alias ekspor impor jadi meningkat.
Data PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) menunjukkan, hingga akhir September 2022 (9M-22) kinerja IPCC mengalami peningkatan. Contohnya, bongkar muat kendaraan CBU ekspor sepanjang Sembilan bulan tahun 2022 (9M-22) naik 24,30% menjadi 254.536 unit dibandingkan tahun lalu.
Begitupun dengan bongkar muat CBU impor yang turut mengalami kenaikan sebesar 27,77% menjadi 42.270 unit. Tidak hanya pada CBU, pada segmen Truck/Bus dan Alat Berat juga mengalami kenaikan terutama pada sisi impor,masing-masing naik 141,30% menjadi 3.646 unit Truck/Bus dan 76,70% menjadi 6.135 unit untuk segmen Alat Berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan kinerja bongkar muat juga terasa pada Terminal Domestik dimana IPCC mampu memanfaatkan momentum bersatunya (merjer) Pelindo dengan merambah ke sejumlah Terminal Roro di luar Tanjung Priok dan terminal eksisting.
Setelah merambah ke Terminal Roro Belawan dan Terminal Roro Makasar, bongkar muat untuk segmen CBU meningkat 59,91% YoY menjadi 218.691 unit. Begitu pun dengan segmen Truck/Bus dan Alat Berat yang masing-masing naik 457,44% menjadi 62.171 unit Truck/Bus dan 128,92% menjadi 10.590 unit Alat Berat.
Meningkatnya aktivitas ekspor impor, membuka peluang juga tantangan baru. Salah satu tantangan yang menjadi sorotan adalah keandalan tenaga pendukung proses bongkar muat yang salah satunya berkaitan dengan kemampuan bahasa asing yang baik.
Ini penting untuk menjamin kelancaran komunikasi antar tenaga lapangan saat berinteraksi dengan awak kapal yang membawa barang dari luar negeri.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Berkenaan dengan itu, IPCC Terminal Kendaraan sebagai bagian dari PT Pelindo menggandeng Ruangguru, perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, untuk membagikan sertifikat program Bahasa Inggris yang diperuntukkan khusus siswa SMA kelas 12.
Serentak di dua kota yaitu Medan dan Ambon, IPCC membagikan sertifikat secara langsung kepada penerima program yang berasal dari Maluku dan Sumatera Utara.
Sertifikat diserahkan oleh Wakil Direktur Utama PT Pelindo, Hambra di kota Ambon dan penyerahan di kota Medan dilakukan oleh Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan, Rio TN Lasse.
Program TJSL IPCC perdana berskala nasional "IPCC English Program for Indonesia" menjadi pelopor pertama di Indonesia karena melibatkan siswa dari Sabang sampai Merauke dengan mengandalkan teknologi digital di era pemulihan pandemi.
Program beasiswa kursus bahasa Inggris untuk siswa kelas 12 ini berlangsung selama 3 bulan mulai dari 1 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2022 dengan jumlah penerima bantuan sejumlah 100 siswa dari 18 provinsi (Banda Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bandar Lampung, Banten, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua).
Penerima beasiswa mendapatkan pelatihan bahasa Inggris melalui Ruangguru Privat, yang merupakan platform kursus privat eksklusif dengan pengajar terbaik dari Ruangguru.
"Sejalan dengan semangat Kementerian BUMN dalam memfokuskan TJSL pada tiga sektor, salah satunya adalah Pendidikan, IPCC selaku anak usaha Pelindo turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan generasi muda Indonesia. Rencananya program ini akan rutin digelar setiap tahunnya IPCC akan senantiasa hadir untuk generasi muda yang sulit mengakses Bahasa Inggris terutama yang berasal dari pelosok daerah," ucap Hambra.
IPCC juga memberikan kesempatan untuk internal seperti tenaga alih daya (outsourcing), petugas pengamanan dan petugas kebersihan, untuk terlibat dan menjadi relawan program IPCC English Progam for Indonesia.
"Program TJSL IPCC Peduli juga harus bermanfaat bagi internal perseroan. Mereka yang bekerja mendukung operasional bisnis dengan senantiasa 24 jam melakukan pengamanan dan pembersihan di area perusahaan juga diberikan kesempatan untuk belajar hal lain yang dapat meningkatkan pengalaman kerja mereka. Melalui program ini, mereka telah belajar banyak hal seperti membaca, berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris, menjadi jembatan komunikasi antara Perusahaan dengan penerima program, menjadi pendamping kelas bagi para penerima program selama tiga bulan dan melakukan presentasi atas laporan bulanan masing-masing kelas penerima program," tutur Rio TN Lasse.