Twitter telah meresmikan fitur centang biru berbayar sebesar US$ 8. Namun, fitur itu membuat banyak perusahaan besar merugi hingga miliaran dolar. Kerugian ini terjadi karena fitur tersebut membuat banyak akun palsu bermunculan.
Mengutip dari CNBC, Senin (14/11/2022) seperti yang terjadi oleh perusahaan pertahanan kedirgantaraan Lockheed Martin. Ada akun palsu mengatasnamakan perusahaan yang juga bercentang biru.
Akun palsu tersebut mengumumkan bahwa perusahaan akan menghentikan penjualan senjata ke negara-negara seperti Arab Saudi dan Israel. Akibatnya, posting ini merugikan perusahaan miliaran dolar ketika saham turun lebih dari 5,5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, hal serupa terjadi pada perusahaan kesehatan Amerika Serikat, Eli Lilly and Company. Ada akun Twitter palsu bercentang biru dengan nama perusahaan yang mengumumkan bahwa perusahaan memberikan insulin gratis. Postingan itu pun merugikan perusahaan. Saham perusahaan menurun sebesar 5%.
Perusahaan seperti Tesla, PepsiCo, SpaceX, Roblox, Twitter, Nestle dan banyak lainnya juga mengalami hal yang sama. Akun palsu yang mengatasnamakan mereka cukup banyak dan mencuitkan sebuah lelucon atau sindiran. Tetapi dampaknya cukup besar bagi perusahaan.
Kasus ini bermunculan setelah Twitter resmi meluncurkan fitur verifikasi centang biru berbayar yang tarifnya US$ 8. Fitur itu diluncurkan setelah seminggu media sosial Twitter diakuisisi oleh Elon Musk.
Sebelumnya, Elon Musk pemilik baru Twitter pernah mengatakan fitur tersebut perlu dihentikan. Karena dampaknya akan meningkatkan spam hingga akun palsu.
Simak Video: Twitter Setop Sementara Layanan Centang Biru Berbayar