Startup Tanda Tangan Digital RI Dapat Suntikan Modal Rp 744 M

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 14 Nov 2022 12:11 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Natee Meepian
Jakarta -

Startup tanda tangan digital, Privy mendapatkan pendanaan seri C sebesar US$ 48 juta atau Rp 744 miliar (kurs Rp 15.500) dari firma investasi global, KKR. Hal ini diumumkan di sela B20 Summit 2022 di BNDCC Bali, Nusa Dua, Senin (14/11/2022).

KKR bergabung dengan para investor yang sudah ada, yakni MDI Ventures, GGV Capital & Telkomsel Mitra Inovasi, dan investor baru Singtel Innov8. Investasi tersebut akan memperkuat Privy sebagai perusahaan startup penyedia tandatangan dan identitas digital.

Selain itu, pendanaan ini turut mendukung pengembangan produk perusahaan bagi pebisnis dan masyarakat untuk mengakses layanan secara aman sekaligus mempercepat transformasi digital yang lebih luas.

Investasi terbaru di Privy ini untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka mempercepat transformasi digital melalui empat sektor strategis yaitu infrastruktur digital, tata kelola pemerintahan secara digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital serta berkontribusi pada pengembangan komunitas digital di Asia Tenggara.

Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 146 miliar pada 2025 dan dipastikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai lebih dari US$ 300 miliar pada 2030. Diharapkan dengan dukungan investor baru dan lama, Privy juga bermaksud untuk berekspansi ke pasar luar negeri untuk lebih mempercepat pertumbuhan.

"Kami sangat antusias dan menyambut baik KKR sebagai investor baru kami. Partisipasi mereka dalam pendanaan terbaru ini dan dukungan berkelanjutan dari investor yang ada, merupakan bukti kemajuan yang telah kami buat selama ini, dan keyakinan dalam visi jangka panjang kami untuk membangun kepercayaan digital melalui platform dan potensi transformasi digital Indonesia," kata CEO and Founder Privy, Marshall Pribadi dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).

Partner and Head of Growth Equity, Asia Pacific KKR, Mukul Chawla mengatakan Privy telah menempatkan diri sebagai pelopor platform digital di Indonesia. "Kami sangat antusias dengan potensi pertumbuhan perusahaan dan peluang untuk memajukan transformasi dan kemakmuran digital Indonesia," ujarnya.

Louis Casey selaku KKR's growth technology lead in Southeast Asia mengatakan Privy telah membangun platform industri terkemuka yang menggabungkan fitur terbaik, desain yang ramah pengguna, dan infrastruktur yang aman dan memenuhi persyaratan peraturan yang ada.

"Kami ingin memanfaatkan jaringan global dan keahlian operasional KKR untuk membawa Privy ke tingkat pertumbuhan berikutnya dan memperluas kepercayaan digital bagi individu dan perusahaan di seluruh Indonesia," tuturnya.

Berdiri pada 2016, Privy menyediakan produk identitas digital dan tanda tangan digital yang mengikat secara hukum. Perusahaan rintisan asal Yogyakarta ini menawarkan layanan termasuk tanda tangan digital, layanan verifikasi digital, manajemen dan pengarsipan dokumen elektronik di berbagai sektor termasuk layanan keuangan, perawatan kesehatan dan pendidikan.




(kil/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork