Perusahaan di Amerika Serikat (AS) kini sedang mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Setelah sebelumnya Facebook dan Twitter mengumumkan PHK, kini perusahaan hiburan Disney juga akan melakukan PHK kepada sejumlah pegawainya.
CEO Disney Bob Chapek telah mengirimkan memo internal kepada para pimpinan perusahaan. Dalam memo tersebut Chapek menyebut akan membatasi perekrutan pegawai dan memberikan sinyal pemangkasan jumlah pegawai.
"Kami akan membatasi penambahan pegawai dengan menghentikan proses perekrutan," kata Chapek dikutip dari CNBC, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan saat ini perusahaan sedang melakukan evaluasi terhadap operasional mereka selama ini dan perusahaan sedang melakukan efisiensi. "Kami mengantisipasi akan ada pengurangan pegawai sebagai hasil evaluasi ini," ujar dia.
Sekadar informasi saat ini Disney memiliki sekitar 190 ribu pegawai. Chapek juga menjelaskan jika para pimpinan perusahaan harus melakukan penghematan perjalanan bisnis dan hanya yang sifatnya sangat penting yang bisa didatangi.
Selain itu Disney juga membentuk satuan kerja yang terdiri dari Chief Financial Officer Christine McCharty, Penasihat Horacio Gutierrezz dan Chapek. Satker ini dibentuk untuk evaluasi biaya perusahaan.
"Ini akan jadi proses yang sulit. Tapi kami harus mengambil keputusan itu. Kami memahami jika ini tentu membuat anda tidak nyaman. Namun inilah yang dibutuhkan oleh pemimpin," ujar dia.
PHK ini dilakukan setelah beberapa hari Disney melaporkan kinerja kuartalan yang buruk. Selain itu harga saham perusahaan turun tajam pada Rabu dan menyentuh level terendah dalam setahun.
McCharty menyebut jika saat ini Disney berupaya untuk memangkas biaya-biaya di perusahaan. "Kami sedang mengevaluasi biaya yang dikeluarkan dan melakukan efisiensi," ujar dia.
Layanan Streaming Disney mencatatkan kerugian US$ 1,47 miliar pada kuartal III. Ini artinya Disney rugi dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. McCharty menargetkan kerugian Disney ini akan membaik pada 2023. Chapek berjanji bisa meraup untung pada akhir 2024.
Sebelumnya Warner Bros, Discovery dan Netflix telah melakukan PHK di tengah kondisi yang sulit saat ini.
Lihat juga Video: Menyoal Keputusan Twitter dan Meta untuk PHK Karyawannya