Inflasi Inggris Tembus 11,1%, Tertinggi Dalam 41 Tahun!

Inflasi Inggris Tembus 11,1%, Tertinggi Dalam 41 Tahun!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 16 Nov 2022 16:09 WIB
LEEDS, ENGLAND - OCTOBER 21: A sign painted on the side of a house directs people to a local food bank on October 21, 2022 in Leeds, England. A report from the Office for National Statistics (ONS) published earlier this week showed consumer prices index rising to 10.1% in September, with food and drink rising at a rate of 15%, the largest jump in decades and forcing many people to use charity food banks. (Photo by Christopher Furlong/Getty Images)
Foto: Getty Images/Christopher Furlong
Jakarta -

Inflasi Inggris terus mengalami kenaikan menjadi 11,1%. Hal ini membuat harga-harga kebutuhan terus melambung dan membuat konsumsi masyarakat melemah.

Dikutip dari Reuters, Rabu (16/11/2022), ini merupakan inflasi tertinggi yang terjadi dalam 41 tahun terakhir.

Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengumumkan adanya kenaikan tarif pajak dan pemotongan anggaran untuk mengendalikan pertumbuhan harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indeks harga konsumen (IHK) tercatat 11,1% per Oktober 2022 naik dibandingkan periode September 2022 sebesar 10,1%.

Angka ini meleset dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters yaitu 10,7%.

ADVERTISEMENT

Inflasi ini diramal bisa tembus 13,8% jika pemerintahan Inggris tidak melakukan intervensi untuk menjaga gejolak harga. Hunt mengungkapkan pemerintah segera menyusun anggaran baru demi melawan pergerakan inflasi ini.

"Ini tugas kami untuk membantu Bank of England agar inflasi sesuai dengan target," kata dia dalam sebuah pernyataan, Rabu (16/11/2022).

Kalangan analis menyebutkan untuk mengatasi kenaikan harga ini dibutuhkan kebijakan suku bunga tinggi dari bank sentral.

Analis JP Morgan Asset Management Mike Bell mengungkapkan suku bunga yang tinggi bisa membuat inflasi ke target sebelumnya.

Bell mengungkapkan tekanan inflasi ini telah menekan pasar tenaga kerja di Inggris. Pasalnya banyak pekerja yang menuntut kenaikan gaji demi mengimbangi kenaikan harga. Bank sentral memprediksi angka inflasi pada Oktober 10,9%.




(kil/zlf)

Hide Ads