Pandemi COVID-19 Sumbang Ketidaksetaraan Ekonomi Perempuan, RI Bisa Apa?

KTT G20

Pandemi COVID-19 Sumbang Ketidaksetaraan Ekonomi Perempuan, RI Bisa Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 16 Nov 2022 19:45 WIB
Ilustrasi wanita karier atau PNS
Ilustrasi/Foto: Getty Images/alvarez

Pada poin tersebut dijelaskan, perempuan dan anak perempuan terus terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi COVID-19 dan krisis lainnya. EMPOWER menegaskan kembali komitmennya menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai inti dari upaya yang selama ini dilakukan untuk pemulihan inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk menerapkan 'Peta Jalan G20 Menuju dan Melampaui 'Brisbane Goals', mendorong inklusi keuangan dan akses ke teknologi digital, termasuk untuk mengatasi distribusi yang tidak merata dalam perawatan berbayar dan tidak dibayar serta pekerjaan rumah tangga, dengan fokus pada penutupan kesenjangan gaji gender," tutur Rinawati.

Komitmen dalam menghilangkan kekerasan berbasis gender juga menjadi fokus dalam poin kelompok kerja G20 EMPOWER. Termasuk komitmen lainnya seperti peningkatan layanan sosial, kesehatan, perawatan dan pendidikan, serta mengatasi stereotip gender.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

G20 juga akan terus memajukan akses setara bagi perempuan dan anak perempuan terhadap pendidikan inklusif dan berkualitas, termasuk partisipasi dalam pendidikan STEM, kewirausahaan perempuan melalui UMKM, dan akses perempuan dan anak perempuan di posisi kepemimpinan. G20 akan mempromosikan kualitas hidup bagi perempuan di daerah pedesaan dan perempuan penyandang cacat.

Untuk diketahui, G20 Leaders' Declaration merupakan kesepakatan bersama dari para Pemimpin G20 terhadap upaya bersama dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan pasca pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Leaders' Declaration berisikan substansi pembahasan prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni Arsitektur Kesehatan Global, Tranformasi Digital, dan Transisi Energi. Deklarasi juga membahas mengenai isu ketahanan pangan yang menjadi isu global saat ini.


(aid/ara)

Hide Ads