Biang Kerok Rusia Resesi: Perang hingga Sanksi Barat Bertubi-tubi

Biang Kerok Rusia Resesi: Perang hingga Sanksi Barat Bertubi-tubi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 17 Nov 2022 09:49 WIB
Vladimir Putin menang Pilpres Rusia, ucapan selamat dari Barat sepi
Presiden Rusia Vladimir Putin/Foto: BBC World
Jakarta -

Negara adidaya Rusia, dilaporkan telah resmi memasuki jurang resesi. Kondisi ini terlihat dari produk domestik bruto (PDB) turun 4% pada kuartal ketiga 2022 ini berdasarkan estimasi yang dilaporkan badan statistik nasional, Rosstat, pada Rabu kemarin.

Dilansir dari The Moscow times, Kamis (17/11/2022), penurunan PDB ini serupa dengan kontraksi alias minus 4% pada kuartal kedua, akibat sanksi Barat menghantam ekonomi Rusia, menyusul serangan Moskow di Ukraina. Kondisi ini pun bahkan mendatangkan ketidakstabilan ekonomi hingga ancaman resesi global di 2023.

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, menghujani Moskow dengan rentetan sanksi ekonomi dan pribadi sejak Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sanalah, akhirnya pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, hingga masalah pasokan suku cadang membebani perekonomian Rusia.

Setelah Rusia terkena sanksi Barat atas serangan Ukraina, bank secara drastis menaikkan suku bunga acuan dari 9,5% menjadi 20% dalam upaya untuk melawan inflasi dan menopang rubel.

ADVERTISEMENT

Lalu yang mengejutkan, pada bulan Oktober lalu, bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya pada 7,%. Ini adalah pertama kalinya sejak awal serangan militer di Ukraina tingkat suku bunga tetap tidak berubah.

Penurunan ekonomi pun terus terjadi, hingga mendorong terjadinya kontraksi. Menyusul kontraksi 4% di kuartal ini, tercatat penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6% dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1%.

Namun sisi baiknya, konstruksi Rusia tumbuh sebesar 6,7% dan pertanian sebesar 6,2%. Rosstat juga mencatat, tingkat pengangguran Rusia mencapai 3,9% pada September lalu.

Sebelumnya, pada 8 November kemarin, Bank Sentral Rusia telah sempat memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) akan berkontraksi sebesar 3,5% di tahun ini. IMF dan Bank Dunia masing-masing juga telah memperkirakan penurunan PDB Rusia sebesar 3,4% dan 4,5%.

Di sisi lain, perlu diketahui, Rusia terakhir kali mengalami resesi teknis pada akhir 2020 dan awal 2021 saat dunia mengalami pandemi virus corona. Ekonomi Rusia pun bernasib baik pada awal 2022 dengan peningkatan PDB sebesar 3,5%.




(zlf/zlf)

Hide Ads