Dua warga Inggris, Mahyar Tousi dan Sophie Corcoran digeruduk warganet Indonesia usai mengomentari kemeja tenun Bali yang dikenakan para kepala negara di KTT G20 Bali. Mereka dianggap menghina budaya Indonesia lewat cuitannya.
Dianggap menghina budaya Indonesia lewat cuitannya, lantas siapa sih Mahyar Tousi dan Sophie Corcoran itu?
Diketahui Mahyar Tousi sendiri berprofesi YouTuber politik yang menjalankan acara berita online yang paling banyak ditonton di Inggris. Kontennya kerap mengkritisi kebijakan politik di berbagai dunia. Ia juga kerap diundang di beberapa acara televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari situsbattleofideas.org.uk, diketahui sebagai seorang Youtuber, Mahyar mendedikasikan dirinya untuk memperjuangkan nilai-nilai pasar bebas, kebebasan berbicara, dan orang bebas. Misinya adalah melindungi budaya Inggris, yang memberikan kesempatan kedua baginya dan keluarganya.
Mahyar Tousi juga dikenal sebagai aktivis politik. Mahyar aktif memberikan komentar politik untuk ITV News, Express, Al Jazeera,The Irish Times dan Conservative Home. Ia juga sebagai sosok yang anti pemerintahan Iran.
Di sisi lain, selain Mahyar Tousi terdapat satu lagi akun warga Inggris yang digrebek warganet Indonesia karena mengomentari foto para kepala negara memakai kemeja tenun Bali.
Ia adalah Sophie Corcoran (@sophielouisecc) yang mempertanyakan baju tersebut dan dianggap menyinggung budaya Indonesia.
Berdasarkan informasi yang didapat dari situs LinkedIn, Sophie Corcoran adalah seorang Broadcaster Politik dan Jurnalis Freelance dan saat ini sedang berkuliah di studying business di Universitas Durham.
Melansir dari situsnextau.com, diketahui bahwa sebagai seorang jurnalis freelance dia telah bekerja di beberapa stasiun berita terkemuka. Dia telah tampil di talkRADIO, Times Radio, LBC, BBC Radio 5, dan stasiun lainnya.
Selain itu, dirinya juga diketahui tengah mencalonkan diri untuk jabatan lokal sebagai kandidat Partai Konservatif pada tahun 2020 dan lagi pada tahun 2021.
Simak Video 'Netizen Inggris Ngaku Dapat Ancaman Pembunuhan Gegara Nyinyirin Batik':