Top! Ikan Sarden RI 'Terbang' ke Australia Nilainya Rp 14 M

Top! Ikan Sarden RI 'Terbang' ke Australia Nilainya Rp 14 M

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 22 Nov 2022 10:34 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor ikan sarden CV Pasific Harvest produk dalam negeri ke Australia senilai US$ 902.000 Selasa (22/11/2022).
Zulhas Lepas Ekspor Ikan Sarden ke Australia Rp 14 M/Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor ikan sarden produk dalam negeri ke Australia senilai US$ 902.000 atau Rp 14,1 miliar (kurs Rp 15.700). Produk ikan sarden itu diproduksi oleh CV Pasific Harvest, perusahaan yang memfokuskan pada olahan makanan laut.

Nilai itu hanya sebagian dari kontrak yang telah diteken perusahaan dengan Australia. Adapun total kontrak penjualan atas produk ikan sarden tersebut senilai US$ 2 juta pada 2022.

"Pelepasan Ekspor Perdana CV. Pasific Harvest untuk Produk Ikan Sarden ke Australia dengan nilai sebesar US$ 902 ribu dari total kontrak penjualan US$ 2 juta di tahun 2022. Saya sampaikan apresiasi kepada pimpinan CV Pasific Harvest beserta seluruh jajaran yang terus mendorong peningkatan ekspor Produk Perikanan Indonesia ke pasar global," katanya dalam sambutannya, dikutip Selasa (22/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas mengatakan Pasific Harvest bukan hanya mengekspor ikan sarden ke Australia, perusahaan juga telah melakukan ekspor ke negara lainnya seperti China, Korea, Rusia, Vietnam, dan Kanada.

"Ekspor ikan sarden ke Australia ini merupakan bentuk nyata keberhasilan Pasific Harvest dalam memperluas pasar ekspornya hingga ke Australia. Tentunya keberhasilan ini adalah buah dari suatu proses Panjang yang memerlukan keuletan, kesabaran dan pembelajaran tanpa henti," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Zulhas berharap dengan catatan ekspor ini, bisa mendorong perusahaan lainnya untuk berkomitmen memperluas pasar ke mancanegara.

"Memanfaatkan sebesar-besarnya perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Agreement (IA-CEPA) yang telah berjalan sejak tahun 2020. Tahun ini, kami juga baru saja mengesahkan perjanjian RCEP dan Indonesia-Korea CEPA serta menyusul Indonesia-UAE CEPA," ungkapnya.

Berkaitan dengan tren perdagangan Indonesia, Zulhas mengatakan di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global tren perdagangan Indonesia tercatat positif. Pada tahun 2021, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 35,34 miliar atau merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir.

"Tren ini terus berlanjut pada Januari-Oktober 2022, kinerja perdagangan mencatatkan surplus sebesar US$ 45.52 miliar," tutupnya.

Lihat juga Video: Jokowi soal Setop Ekspor Bahan Mentah Timah: Baru Dihitung

[Gambas:Video 20detik]




(ada/ara)

Hide Ads