11. TaniHub
TaniHub (agritech) atau PT Tani Hub Indonesia melakukan penutupan dua gudang di Bandung dan Bali. TaniHub juga menutup layanan B2C dan fokus di B2B. Langkah itu mengakibatkan sejumlah karyawan terkena PHK pada Maret 2022.
12. LinkAja
LinkAja (fintech) atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawan (200) sekitar Mei 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
13. Pahamify
Pahamify atau PT Pahami Cipta Edukasi (Edutech) mengumumkan PHK terhadap sejumlah karyawan guna optimalisasi bisnis pada Juni 2022.
14. Zenius
Startup (edutech) Zenius mengumumkan PHK sekitar 800 karyawan dari Mei hingga Agustus 2022.
15. SiCepat
Start up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya. Pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.
16. The Goods Dept
Media sosial belum lama ini dihebohkan oleh kabar The Goods Dept yang meminta karyawannya mengundurkan diri. Hal itu terjadi karena perusahaan menemukan pelanggaran yang berulang.
CEO The Goods Dept Ruby Sjabana menjelaskan perusahaan sudah melakukan pemeriksaan di internal perusahaan. Ruby menyebut ditemukan pelanggaran yang terjadi secara berulang. Dari hasil pemeriksaan ada oknum yang melanggar aturan.
"Hasil pemeriksaan internal, Kami menemukan telah terjadi pelanggaran yang dilakukan secara berulang oleh oknum karyawan. Atas temuan ini manajemen tidak dapat mentolerir dan memutuskan dengan tegas untuk meminta pertanggungjawaban sesuai dengan internal policy perusahaan," kata Ruby.
17. GoTo
GoTo memutuskan untuk merampingkan 1.300 karyawan. Karyawan yang terdampak dari kebijakan ini akan mendapat paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Selain itu, GoTo juga akan memberikan dukungan finansial berupa tambahan satu bulan gaji.
"Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu)," bunyi pertanyaan perusahaan.
18. Ruangguru
Ruangguru menjadi salah satu perusahaan yang baru melakukan PHK. Selang beberapa jam dari GoTo, perusahaan rintisan ini mengumumkan PHK ratusan pegawai. Informasi itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.
"Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," tulis perusahaan beberapa waktu lalu.
19. SIRCLO
Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda perusahaan rintisan dan perusahaan teknologi di tanah air tampaknya masih berlanjut. Kali ini melanda perusahaan omnichannel commerce enabler SIRCLO Group.
Perusahaan ini mengumumkan kebijakan langkah efisiensi yang berdampak pada PHK terhadap 8% dari total karyawan, efektif per 22 November 2022. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan bisnis jangka panjang di tengah ancaman tantangan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan.
"Sebagai perusahaan teknologi yang berkembang pesat, SIRCLO Group berupaya untuk terus adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis agar mencapai pertumbuhan jangka panjang," kata Founder dan CEO SIRCLO Group Brian Marshal dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (22/11/2022).
20. Produsen Air Kemasan Alto
Produsen air minuman kemasan Alto, PT Tri Banyan Tirta Tbk mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Tercatat ada 145 orang karyawan yang terkena PHK.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (23/11/2022), produsen Alto ini melakukan PHK lantar salah satu pabriknya harus ditutup. Pabrik yang ditutup berlokasi di Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
"Pada tanggal 21 November 2022, PT Tri Banyan Tirta, Tbk, resmi melakukan penghentian kegiatan operasional salah satu pabrik yang beralamat di Kampung Pasir Dalam, RT 002/002, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat," bunyi keterangan perusahaan.
(fdl/fdl)