Rekor RI Tak Impor Beras Bisa Tumbang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan sering membanggakan Indonesia yang sudah tiga tahun terakhir tidak impor beras. Jokowi bahkan menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan mencapai ketahanan pangan khususnya swasembada beras.
"Beras yang biasanya kita impor 2 juta ton, sudah tiga tahun ini kita tidak impor beras sama sekali, ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di di E-Convention Ancol, Sabtu (11/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Impor beras yang dimaksud Jokowi tidak dilakukan Indonesia adalah impor beras konsumsi masyarakat atau beras medium. Sementara Indonesia masih impor beras khusus yang didistribusikan ke lokasi-lokasi tertentu seperti hotel, restoran, hingga kafe.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui 12 Agustus 2022, Indonesia masih mengimpor beras khusus dari sejumlah negara. Tahun 2021 jumlahnya bahkan mencapai 407.741,4 ton, naik dari tahun 2020 yang hanya 356.286,2 ton.
Rincian impor beras khusus di 2021 adalah 215.386,5 ton dari India, 69.360 dari Thailand, 65.692,9 ton dari Vietnam, 52.479 ton dari Pakistan, 3.790 dari Myanmar, 230,3 ton dari Jepang, 42,6 ton dari China, dan dari negara lainnya sejumlah 760,1 ton.
Pada 2019 jumlah impor beras khusus Indonesia adalah 444.508,8 ton. Pakistan menjadi pengimpor beras terbesar saat itu dengan jumlah 182.564 ton. Di tahun itu Indonesia juga mengimpor 166.700,6 ton beras dari Myanmar, dan 53.278 ton beras dari Thailand.
Jumlah impor beras khusus terbanyak sejak tahun 2000 terjadi pada 2018. Saat itu Indonesia mengimpor beras hingga 2.253.824,4 ton. Beras yang diimpor dari Thailand mencapai 795.600 ton, sedangkan dari Vietnam sebanyak 767.180 ton.
(aid/ara)