Badan Pangan Beberkan Perbedaan Data Stok Beras dengan Kementan

Badan Pangan Beberkan Perbedaan Data Stok Beras dengan Kementan

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2022 14:47 WIB
Rencana impor beras oleh mendapat penolakan oleh sejumlah pihak, termasuk dari Dirut Perum Bulog. Yuk kita lihat stok beras Bulog di gudang Cimahi, Jawa Barat.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap data stok beras yang akan diserap Perum Bulog ternyata berbeda dengan yang disampaikan Kementerian Pertanian. Hal ini diungkap saat rapat dengan Komisi IV DPR RI, Kementerian Pertanian, hingga Perum Bulog.

Arief menyampaikan mengapa sampai saat ini Bulog belum bisa menyerap beras dari petani atau pihak penggilingan padi. Menurut hasil pengecekan Perum Bulog, stok yang ada di sejumlah perusahaan penggilingan sangat minim.

"Jadi hari ini Bapak/Ibu semua, kalau Bulog diminta beras ke penggilingan padi hari ini sulit. Karena ini penggilingan padi, harus maintain costumernya. Ini laporan Pak Buwas kepada Pak Mentan dan saya pertama misalnya PT Abadi Langgeng Gemilang Jember yang dicek Bulog 7.000 ton beras. Sementara data Kementan menunjukkan 100.000 ton beras," jelas Arief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, dalam paparannya juga ada data PT Pilar Menara Mas Malang diketahui hanya memiliki 260 ton beras, sementara informasi dari Kementan sebanyak 20.000 ton. Ketiga ada CV Alam Putra Mandiri Tegal (Helmi), memiliki stok 3.900 ton, dari informasi kesiapan stok seusia data Kementan sebesar 100.000 ton.

Keempat PB Tuan Muda Indramayu ternyata memiliki 20 ton, tetapi informasi dari Kementan 100.000 ton. Terakhir, CV Makmur Jaya Semarang ketika dicek oleh Bulog stoknya hanya 2.800 ton sementara Kementan mengatakan katanya ada 20.000 ton.

ADVERTISEMENT

"Yang seperti ini masalah waktu, belum tentu Kementan salah. Bisa saja confirm 3 bulan lalu, saat waktu stok seperti ini. Perlu diketahui satu kalau satu penggilingan punya 100 ribu ton itu besar, Pak" ujarnya.

"Ini hanya beberapa contoh, maksud saya sekarang kalau memang ada toh saya Pak Wandi, Pak Buwas, Pak Mentan satu forum disampaikan Pak Wandi bisa mendrop 500 ribu ton kepada Bulog dibeli 10.200 selesai urusan kita. Tapi kita lihat stok Bulog kembali lagi 590.000 ton," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan bahwa Kementerian Pertanian pernah berjanji akan membantu Bulog untuk menyerap beras petani 500 ribu ton. Namun, sampai saat ini tidak ada realisasi janji tersebut.

Buwas bercerita di hadapan Komisi IV DPR RI dan jajaran Kementan, bahwa janji itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi. Buwas mengatakan janji disampaikan Suwandi di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Bahkan pada saat itu ada yang janji juga di depannya Pak Menko bahwa kurun waktu tidak sampai satu minggu akan menyetor beras 500 ribu ton untuk Bulog," kata Buwas.

"Ya Pak Wandi kan pada waktu itu (yang janji). Kurang lebih awal November pada saat itu. Sampai hari ini tidak terealisasi!" ungkapnya.

Buwas mengatakan hal itu disampaikan di rapat koordinasi terbatas (Rakortas). Ia juga menegaskan bahkan jika diarahkan untuk membeli 1 juta ton beras, Bulog sanggup meski anggarannya dari utang. "Tapi Bulog memang siap untuk menyerap dalam negeri," ungkap.

Buwas mengatakan Kementan sudah berjanji dua kali untuk membantu Bulog memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).

"Ini tidak main-main. Makanya kalau ada Dirjen salah-salah ngomong ini juga mengerikan sekali, pertarungannya pertarungan negara. Pak Wandi sudah janji dua kali ini, jangan main-main ini. Ini pertaruhan negara ini," ungkapnya.

(ada/das)

Hide Ads