Jakarta -
Maskapai Lion Air melayani penerbangan umrah langsung dari Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka (KJT) tujuan Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi (MED).
Layanan ini dibuka mulai 26 November 2022 nanti. Lion Air memperkenalkan penerbangan non-stop (tanpa transit) di BIJB Kertajati Majalengka dalam upaya beberapa hal.
Pertama, memperlancar pelaksanaan perjalanan udara untuk ibadah (umroh) yang disesuaikan kebutuhan pasar (market) dan perkembangannya dari Indonesia. Kedua, mempermudah masyarakat untuk menunaikan umroh khususnya bagi masyarakat yang ada di wilayah Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota dan Kabupaten Bandung, Kot dan Kabupaten Cirebon, Indramayu Kuningan, Majalengka, Kuningan (CIAYUMAJAKUNING), Sumedang, Subang, Purwakarta, Banjar, Garut dan lainnya, dan wilayah lain di sekitar," kata Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Ketiga, layanan penerbangan ini juga dilakukan untuk mempercepat pemulihan industri penerbangan. Keempat, mendukung konsep penerbangan terpadu (aerocity) dan konektivitas penerbangan. Keempat, serta berkontribusi terhadap percepatan perekonomian.
"Lion Air mengucapkan terima kasih atas dukungan serta koordinasi dari regulator, pengelola BIJB Kertajati PT Angkasa Pura II, pengelola bandar udara di Arab Saudi, pengatur lalu lintas udara AirNav Indonesia, mitra perjalanan (tour and travel) pihak terkait dalam mempersiapkan dan mendukung kelancaran jamaah umroh ketika melakukan penerbangan," lanjut Danang.
Penerbangan ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan.
Halaman berikutnya tentang rute perdana Majalengka-Madinah. Langsung klik
Rute perdana BIJB Kertajati Majalengka Madinah menggunakan layanan "Premium Service Umroh" pada penerbangan jarak jauh (long haul) dengan memfasilitasi para tamu (jamaah umroh) sebagai jamaah pertama dengan terbang nyaman.
Lion Air mengoperasikan armada generasi modern jenis pesawat berbadan lebar (wide body) Airbus 330- 300CEO yang didesain bertata letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.
"Jenis pesawat tersebut mampu melayani non-stop yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 12 jam, sehingga sangat tepat untuk mendukung penerbangan ibadah umroh dari BIJB Kertajati Majalengka," ungkap Danang.
Lion Air menjelaskan layanan mencakup bagasi, makanan di dalam pesawat (inflight meals) tersedia dalam kelas bisnis dan ekonomi, hiburan selama perjalanan (inflight entertainment), musik religi, audio video pada setiap kursi.
Untuk kenyamanan tamu dari masing-masing daerah asal, Lion Air telah mempersiapkan awak kabin guna membantu kemudahan komunikasi dari aspek bahasa.
"Pesawat didesain memiliki kabin paling senyap di kelasnya, jarak antar kursi (seat pitch) lega, kursi ergonomis, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin," ungkap Danang.
Lion mengklaim seluruh pesawat sudah menjalani perawatan intensif, dalam performa terbaik dan laik terbang (airworthy for flight). Armada dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9% jenis virus, kuman, serangga dan bakteri.
"Udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap 2-3 menit, sehingga lebih segar. Siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) langsung dialirkan ke luar pesawat," tuturnya.
Lion Air juga membuat imbauan untuk konsumen yang melakukan perjalanan udara umrah:
1. Melengkapi persyaratan perjalanan yang berlaku.
2. Harap tiba lebih awal di bandar udara keberangkatan
3. Perhatikan ketentuan:
- Sistem check-in counter tutup 40 menit sebelum keberangkatan
- Sistem ruang tunggu tutup 10 menit sebelum keberangkatan
- Tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat,
- Tidak menerima titipan barang berupa bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat,
- Perangkat/ barang elektronika harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portable (power bank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan serta
- Wajib mematuhi seluruh aturan penerbangan.