Sementara itu, Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Loto Srinaita Ginting mengatakan pihaknya juga berupaya mendorong dan menyukseskan aksi afirmasi gerakan belanja produk dalam negeri.
"Ini menjadi penyemangat bagi BUMN untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri, termasuk kepada para UMKM. Tercatat belanja Produk Dalam Negeri BUMN hingga 31 Oktober 2022 mencapai Rp 241,3 triliun. Harapannya, melalui event ini meningkat lagi capaiannya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan ada kenaikan partisipasi BUMN dari tahun lalu yang hanya 6 menjadi 17 BUMN. "Tentu ini karena semangat BUMN untuk terus mendukung UMKM sebagai rantai pasok BUMN," ucapnya.
Direktur Jenderal IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita menyebutkan kegiatan ini adalah tindak lanjut MoU yang telah dilakukan. Harapannya, agar ada peningkatan pada komunikasi yang sudah terjalin.
"Kemenperin menyiapkan IKM untuk dapat meningkatkan kinerja daya saing dan kita lakukan pembinaan untuk menjadikan IKM bagian rantai pasok industri besar dan horeka," ungkapnya.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas Kementerian Investasi/BKPM, Aries Indanarto mengatakan pihaknya telah menghadirkan OSS bagi pelaku UMKM.
"Jadi perizinan bisa langsung tunggal dengan terbit NIB sebagai legalitas usaha. Dengan ini, pelaku usaha bisa komersialisasi usaha dan terintegrasi dengan SNI dan sertifikasi halal," tuturnya.
Sebagai informasi, kontrak kerja sama BUMN dengan UKM/IKM telah ditandatangani pada kesempatan ini. Kontrak tersebut antara PT. INKA dengan CV. Sri Adiwangsa dan PT. Manunggal Jaya Teknindo. Kemudian juga antara PT. Pindad dengan PT. Hartwell Paint Indonesia.
(ncm/ega)