Gejolak ekonomi global memberikan sentimen negatif terhadap kondisi pasar keuangan dalam bentuk keluarnya aliran modal asing. Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia semakin menyusut menjadi 14,06%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejak awal tahun hingga 22 November 2022 dana asing keluar dari SBN Indonesia mencapai Rp 167,45 triliun.
"Untuk foreign bond holder (investor asing) mengalami penurunan Rp 167,45 triliun. Artinya itu melepas bonds Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Kamis (24/11/2022) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bulanan, pasar SBN pada November 2022 telah menunjukkan perbaikan dengan mencatatkan masuknya aliran modal asing sebesar Rp 10,66 triliun. Berbanding terbalik dengan Oktober 2022 yang mengalami capital outflow sebesar Rp 17,03 triliun.
Menurut Sri Mulyani, mulai kembalinya modal asing ke tanah air dikarenakan inflasi AS yang mulai terkendali dengan turun ke level 7,7% pada Oktober 2022. Realisasi itu menjadi sinyal adanya potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS untuk ke depannya.
Sri Mulyani mengklaim pasar keuangan tak terlalu bergejolak meski dana asing keluar deras dari pasar keuangan Indonesia. Pasalnya porsi kepemilikan asing di SBN kini hanya tersisa 14,06%, menurun dibandingkan sejak 2019 yang porsi kepemilikan asing mencapai 38,57%.
Kini pemegang obligasi pemerintah didominasi oleh Bank Indonesia (BI) dengan porsi 25,74%, perbankan 24,74%, asuransi dan dana pensiun 16,88%, dan investor domestik dengan porsi 18,58%.
"Kalau melihat porsi asing yang menurun, ini tidak menyebabkan guncangan," ujarnya.
Lihat juga video 'Perludem Sebut Biaya Kampanye Pemilu Sebenarnya Tidak Mahal':