Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus menghantui para pekerja. Pekan ini saja sudah ada 3 perusahaan yang melakukan tindak PHK karyawan. Dikhawatirkan, kondisi ini akan berdampak besar ke berbagai sektor perekonomian RI.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah?
Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah yaitu merekrut para pekerja yang terdampak PHK untuk diserap masuk ke BUMN.
Dalam hal ini, ia turut menyoroti para pekerja startup-startup teknologi besar yang baru di-PHK seperti dari GOTO dan Ruang Guru. Menurutnya, para pekerja tersebut sudah terbukti skillnya memang dibutuhkan untuk transformasi digital.
Kondisi ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya histeresis kepada para talenta digital, yakni kondisi dimana pekerja dalam satu bidang pekerjaan tidak bekerja cukup lama, maka ia akan akan kehilangan skill dan butuh waktu untuk mengasah kembali.
"Indonesia itu memiliki kekurangan talenta digital dalam jumlah yang sangat besar karena banyak sekali pertumbuhan ekonomi digital harus di-support. Tapi di sisi lain, kalau startup teknologi melakukan PHK secara massal, maka mereka yang di-PHK ini bisa menderita histerisis," ujarnya, kepada detikcom, dikutip Jumat (25/11/2022).
Dikhawatirkannya, apabila pertumbuhan ekonomi RI sudah mulai pulih nantinya, maka kekurangan talenta digital menjadi masalah yang cukup serius lantaran para bibit-bibit unggulnya di PHK dari ekosistem digital.
Bersambung ke halaman selanjutnya.