Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 70 miliar dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Transaksi niaga-el (e-commerce) memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi digital Indonesia US$ 53 miliar. Jumlah ini diprediksi akan meningkat hingga US$ 104 miliar pada 2025 dengan pertumbuhan 18%. Kondisi ini harus dapat dijadikan momentum dalam percepatan transformasi digital.
Pelaku usaha, khususnya UKM, harus dapat beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan usaha.
"Pelaku usaha perlu berinovasi dalam menyediakan barang/jasa yang berkualitas dan berdaya saing sesuai kebutuhan pasar. Peningkatan jumlah pelaku usaha bertransformasi digital merupakan fondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya," jelas Didi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didi berharap, Sail Tidore Expo dapat menarik antusiasme para pengunjung untuk dapat melihat produk-produk lokal berkualitas.
"Selain itu, para peserta pameran dan pelaku usaha lainnya juga dapat memanfaatkan kegiatan yang akan dilaksanakan di area pameran, seperti seminar pemasaran digital, informasi mengenai ekspor, dan akses pembiayaan," tuturnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Walikota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim berharap pengembangan dan pemberdayaan UKM di Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara dapat meningkatkan daya saing produk.
"Ke depan, kita berharap kegiatan pameran seperti ini dapat terus dilaksanakan sehingga dapat membuka akses pasar bagi para pelaku UKM lokal," kata Ali.
Sebagai informasi, pembukaan Sail Tidore Expo 2022 ditandai pemukulan alat musik khas Maluku tifa secara bersama dengan Walikota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto, dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Provinsi Maluku Utara, Abuhari Hamzah. Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra serta Kadislitbang Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI, Taufik Arif.
(eds/hns)