Charoen Pokphand Ekspor Perdana 85.850 DOC ke Singapura

Charoen Pokphand Ekspor Perdana 85.850 DOC ke Singapura

Angga Laraspati - detikFinance
Selasa, 29 Nov 2022 11:31 WIB
Charoen Pokphand Ekspor DOC ke Singapura
Foto: Charoen Pokphand
Jakarta -

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) melalui anak perusahaannya, PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) melakukan ekspor DOC (day-old chick) atau anak ayam umur satu hari jenis ayam petelur (layer) ke Singapura. Ekspor DOC tersebut merupakan kali pertama dengan tujuan Singapura.

Presiden Direktur PT CPIN Tjiu Thomas Effendy menuturkan pada bulan Juli 2022 lalu, CPIN juga telah melakukan ekspor daging ayam beku ke Singapura. Hingga akhir 2022 diharapkan dapat mengirim sebanyak 1.000 ton karkas ke negeri singa tersebut.

'Selain Singapura, sejak 2017, kami juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara, antara lain Timor Leste, Papua Nugini, Jepang, dan Qatar. Produk yang diekspor meliputi daging ayam, DOC Broiler, DOC Layer dan pakan ternak. Sejak awal ekspor hingga semester pertama 2022, ekspor CPIN telah mencapai 500 kontainer dan 1.269.390 ekor ayam umur sehari/day old chicken (DOC)," imbuh Thomas dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu PT CPJF dalam seluruh rangkaian proses persiapan ekspor tujuan Singapura.

Thomas menjelaskan proses persiapan ekspor dilalui perjuangan cukup panjang, melewati tahapan Desk Audit dan On Site Review yang dilaksanakan oleh Singapore Food Agency (SFA) pada 18-21 Juli 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan persiapan ekspor ini melalui audit ketat oleh pihak SFA, dapat terlaksana berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya," jelasnya.

Thomas merinci setelah disetujuinya hasil audit, telah menarik minat salah satu perusahaan peternakan ayam petelur Singapura untuk pembelian DOC FS Layer Strain HyLine Brown. Pengiriman perdana ini, sebanyak 85.850 ekor DOC FS layer siap dikirim pada Senin 28 November 2022 dari Bandara Juanda Surabaya tujuan Singapura dengan nilai SGD 127.500 atau setara dengan Rp 1.454.392.500.

DOC setibanya di Singapura nanti akan menjalani serangkaian uji laboratorium selama kurang lebih 10 (sepuluh) hari untuk menentukan kualitas dan keamanannya. Setelah lolos uji, DOC dapat diterima dan dipelihara untuk dibesarkan di Farm Layer Singapura.

Lebih lanjut Thomas menambahkan kemampuan Singapura untuk mengembangkan Farm Layer merupakan salah satu inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan domestik dalam hal ini telur ayam ras sebagai salah satu sumber protein yang dibutuhkan masyarakatnya.

Ia juga menyambut baik langkah pemerintah dalam program percepatan ekspor terutama komoditas perunggasan. Pihaknya akan terus meningkatkan produktivitas dan daya saing produk dan mengikuti program program pemerintah dengan baik.

"Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kemenko Perekonomian, Kementan, Kemendag, BAPANAS, Pemda Jawa Timur dan para stakeholder yang telah hadir mendukung acara pelepasan ekspor perdana ke Singapura ini. Untuk menunjang proses ekspor ini, kami telah dan akan selalu berbenah diri melakukan berbagai transformasi proses bisnis dan budidaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor. Dengan ekspor ini, ke depan industri perunggasan Indonesia tidak hanya bertumbuh, tetapi juga memiliki daya saing global," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT CPJF Eddy Dharmawan menambahkan Singapura pada tahun 2021 membutuhkan telur sebanyak 2,14 miliar butir atau setara 137,05 ribu ton. Hal ini bila dikalkulasikan selama setahun membutuhkan populasi layer produktif sebanyak 7,21 juta ekor.

Menurut mereka, produksi dalam negeri di Singapura saat ini baru memenuhi 30% terhadap kebutuhannya. Ke depan Singapura menargetkan peningkatan produksi nasionalnya secara gradual tiap tahun sampai dengan >50%.

Informasi tersebut menunjukkan perusahaan perunggasan Indonesia berpeluang besar untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan Singapura, mengingat sumber data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan mencatat potensi surplus DOC FS Layer Indonesia tahun 2022 sebesar 18,07% dan dapat dialokasikan sekitar 30% terbuka untuk pasar ekspor atau sebanyak 11,07 juta ekor setiap tahun.

Prosesi pelepasan ekspor dilakukan di Area Balai Karantina Pertanian Surabaya dan dipimpin Direktur Perbibitan Produksi Ternak, Agung Suganda.

Dalam kesempatan itu Agung mengapresiasi PT CPIN Tbk. dapat menangkap peluang pasar ekspor, mampu menghasilkan produk yang bisa diterima dan telah menjadi salah satu pejuang pembuka jalan ekspor perdana produk unggas Indonesia ke Singapura yang dikenal memiliki standar keamanan pangan sangat tinggi.

"Apresiasi dan penghargaan kami sampaikan kepada PT CPJF yang telah mendapatkan kepercayaan dari Singapura untuk ekspor DOC FS layer. Hal ini menunjukkan bibit niaga ayam ras asal Indonesia mampu bersaing untuk mengisi ceruk pasar ekspor. Prestasi ini tentunya telah melewati proses panjang dimulai dengan tahapan desk audit dan onsite review kesesuaian di lapangan terkait persyaratan dan ketentuan dari Singapura," ungkap Agung.

Agung menuturkan pemerintah menaruh harapan besar terhadap perusahaan perunggasan untuk berorientasi kepada daya serap pasar dan adaptif terhadap berbagai tantangan industri perunggasan termasuk memanfaatkan peluang ekspor.

Pelepasan ekspor ini pun menjadi momentum bersama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing perunggasan nasional.




(fhs/ang)

Hide Ads